Kompas TV internasional kompas dunia

Sekelompok Anak di Selandia Baru Temukan Fosil Spesies Penguin Raksasa

Kompas.tv - 9 November 2021, 15:08 WIB
sekelompok-anak-di-selandia-baru-temukan-fosil-spesies-penguin-raksasa
Ilustrasi penguin raksasa Kairuku waewaeroa yang fosilnya ditemukan sekelompok anak-anak di Selandia Baru. (Sumber: Simone Giovanardi via EurekAlert)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Gading Persada

PALMERSTON NORTH, KOMPAS.TV -  Sekelompok anak-anak secara tak sengaja menemukan fosil spesies baru penguin raksasa pada 2006. Anak-anak itu menemukannya di Kawhia, North Island, Selandia Baru.

Mulanya, anak-anak itu diajak berkayak mencari fosil bulu babi. Kegiatan ini merupakan agenda acara kemah yang dihadiri anak-anak itu.

Sesampainya di lokasi, sejumlah anak termuda menemukan sesuatu yang belum pernah mereka lihat; sebuah fosil yang jauh lebih besar.

“Terdapat bidang berwarna oranye-gelap di batu, seperti logam berkarat. Kami tidak tahu apa itu, tetapi itu jauh lebih besar dibanding fosil-fosil yang pernah kami temukan,” kata salah satu peserta kemah yang waktu itu berusia 15 tahun, Esther Dale kepada El Pais.

Bertahun-tahun kemudian, ilmuwan dari Universitas Massey, Selandia Baru, mengonfirmasi bahwa fosil itu berasal dari spesies penguin raksasa yang sebelumnya tidak diketahui.

Baca Juga: Penguin di Antartika Semakin Terancam Punah

Temuan tersebut dirilis dalam Journal of Vertebrate Paleontology pada September 2021.

Penguin itu diberi nama Kairuku waewaeroa. Tingginya mencapai 1,38 meter.

Penguin raksasa ini diperkirakan hidup sekitar 27,3 hingga 34,6 juta tahun lalu.

Daniel Thomas, profesor zoologi dari Universitas Massey, menyebut bahwa spesies ini memiliki kaki lebih panjang dibanding kerabat dekatnya, Kairuku waitaki dan Kairuku grebneffi.

Ciri khas ini pun membuatnya dinamai waewaeroa, berarti 'kaki panjang'

Beberapa spesies penguin raksasa sebelumnya sudah dikonfirmasi keberadaannya.

Salah satunya adalah Kumimanu biceae, 10 sentimeter lebih tinggi dibanding Kairuku waewaeroa.

Thomas menambahkan, penemuan ini memantik perdebatan baru di kalangan ilmuwan mengenai “alasan dari perbedaan ukuran tubuh di antara (spesies) penguin raksasa”.

Selain memiliki kaki panjang, para ilmuwan berhipotesis bahwa Kairuku waewaeroa memiliki paruh panjang berbentuk kerucut.

Fosil penguin raksasa sebelumnya pernah ditemukan di Selandia Baru, tetapi di South Island. Sedangkan di North Island hanya ditemukan segelintir spesimen.

Pada 2020, melalui analisis genom, sebuah studi mengonfirmasi bahwa penguin memang berasal dari wilayah antara Australia dan Selandia Baru.

Baca Juga: Kenapa Tubuh Penguin Berwarna Hitam Putih? Ini Alasannya...


 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x