Kompas TV olahraga kompas sport

Apresiasi Josh Cavallo, Juergen Klopp: Pesepakbola Gay Seharusnya Dianggap Normal dan Biasa Saja

Kompas.tv - 3 November 2021, 22:32 WIB
apresiasi-josh-cavallo-juergen-klopp-pesepakbola-gay-seharusnya-dianggap-normal-dan-biasa-saja
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp (Sumber: liverpoolfc.com)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

LIVERPOOL, KOMPAS.TV - Pelatih Liverpool Juergen Klopp mengapresiasi pesepakbola Australia, Josh Cavallo yang mengaku gay belakangan ini. Hal tersebut disampaikan Klopp dalam konferensi pers , Selasa (2/11/2021) sebelum partai Liverpool vs Atletico Madrid dilangsungkan Kamis (4/11/2021) dini hari waktu Indonesia.

Selain mengapresiasi keterbukaan Cavallo, Klopp juga menyayangkan bagaimana pengakuannya bisa menjadi berita besar. 

Pasalnya, eks pelatih Dortmund itu menekankan bahwa perbedaan orientasi seksual seharusnya diterima secara lumrah.

Sebelumnya, Cavallo mengaku gay dan menyebut terdapat pesepakbola lain yang sama tetapi takut mengakuinya secara terbuka.

Gelandang Adelaide United itu pun mendapatkan banjir dukungan dari berbagai tokoh sepakbola.

Baca Juga: Perkenalkan Josh Cavallo, Pesepak Bola Putra asal Australia yang Mengaku Gay

Juergen Klopp turut mengirim dukungan dan menyatakan bahwa, sepanjang kariernya sebagai pelatih, skuadnya sama sekali tidak bermasalah dengan perbedaan orientasi seksual.

Pelatih berusia 54 tahun itu pun menggarisbawahi bahwa masalahnya bukanlah di lingkup internal pesepakbola; melainkan dunia luar.

“Itu (pengakuan Josh Cavallo) adalah berita yang besar. Itulah justru masalah yang kita punya; bahwa itu (menjadi gay dianggap) tidak normal. Mestinya tidak ada orang yang terganggu oleh itu,” kata Klopp.

“Apa yang bisa saya katakan setelah 30 tahun di industri ini, saya tidak pernah memiliki ruang ganti yang akan menganggap hal seperti itu (orientasi seksual) sebagai masalah.”

“Jadi, masalahnya tidak ada di lingkaran terdalam, melainkan hal-hal yang lebih luas dan kita masih harus mengupayakannya (keterbukaan). Sangat mengecewakan kita masih harus mengupayakannya tetapi itulah adanya,” pungkas Klopp.

Eks juru taktik Mainz 05 itu merujuk nyanyian homofobik yang masih marak di stadion sepakbola sebagai salah satu contoh tidak diterimanya gay oleh dunia luar.

Kelompok suporter Liverpool sendiri pernah menyanyikan yel-yel homofobik yang segera dikecam pihak klub. Salah satunya terjadi di partai Norwich City vs Liverpool pada Agustus silam.

Setelah kejadian itu, Klopp secara pribadi berbicara dengan perwakilan suporter LGBT+ Liverpool, Paul Amann, dan menegaskan dukungan klub terhadap keterbukaan.

“Saya tidak bisa mengerti hal seperti itu. Mengapa kamu menyanyikan lagu yang menentang sesuatu di dalam stadion sepakbola? Saya tidak pernah menyukainya dan saya tidak menyukai ini,” kata Klopp dalam perbincangan tersebut.

Baca Juga: Alasan Diego Simeone Enggan Jabat Tangan Jurgen Klopp: Saya Tak Suka Hal Seperti Itu!


 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x