Kompas TV regional peristiwa

Sepupu Mahasiswa UNS yang Meninggal Ungkap Alasan Gilang Gabung Menwa

Kompas.tv - 2 November 2021, 10:47 WIB
sepupu-mahasiswa-uns-yang-meninggal-ungkap-alasan-gilang-gabung-menwa
Gilang Endi Saputra (22), mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang meninggal dunia saat mengikuti Diklatsar Menwa (Sumber: Kompas TV/Widi Nugroho)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Gading Persada

SOLO, KOMPAS.TV - Gilang Endi Saputra (22), mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang meninggal dunia saat mengikuti Diklatsar Menwa sempat mengatakan alasan dirinya mengikuti komponen cadangan (komcad) pertahanan negara di kampus.

Diceritakan Novarina Ekaputri, sepupu Gilang, korban pernah menyatakan alasan masuk Menwa karena ingin melatih fisik dan mental.

Terlebih, saat masuk kuliah, Gilang ingin mendaftar di sekolah ikatan dinas Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun yang kini berubah nama menjadi Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI).

"Pernah ngobrol, dulu kita sempat tanya kenapa pengin masuk Menwa, katanya pengin melatih fisik dan mentalnya karena sebenarnya dulu itu Mas Gilang pengen sekali masuk sekolah di ikatan dinas API Madiun," katanya, dilansir dari Tribunnews.com.

Lebih lanjut, Novarina menerangkan bahwa Gilang pernah menyebut selama mengikuti kegiatan Menwa tidak pernah mengalami perilaku kekerasan.

Hal itulah yang kemudian membuat pihak keluarga menyetujui Gilang masuk organisasi tersebut selama menjadi mahasiswa D4 Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Baca Juga: Menwa Universitas Sebelas Maret Resmi Dibekukan Usai Mahasiswa Tewas Saat Diklatsar

Nova menyebut pihak keluarga pasti akan melarang Gilang ikut organisasi tersebut jika diketahui ada kekerasan di dalamnya.

"Dari semester satu sampai semester tiga, kalau untuk masalah seperti itu (dugaan kekerasan, red) enggak pernah cerita. Kalau pernah ada seperti itu dan Mas Gilang cerita ke keluarga, otomatis pihak keluarga akan melarang ikut organisasi Menwa," imbuhnya.

Kendati demikian, dari hasil autopsi yang dilakukan RS Bhayangkara Semarang, Gilang meninggal dunia lantaran kena pukulan benda tumpul di bagian kepala.

Kabar duka diterima keluarga pada Sabtu (23/10/2021) saat Gilang mengikuti Diklatsar Menwa di Jurug, Jebres, Solo.

Pihak keluarga, kata Nova merasa syok saat mendengar kabar tersebut. Terlebih, saat mengingat keinginan dan cita-cita Gilang yang ingin bekerja di pertambangan usai lulus kuliah. Bahkan, orang tua Gilang memiliki harapan anaknya bisa menjadi orang sukses.

"Ketika mas Gilang masuk ke Prodi K3 UNS itu salah satu cita-cita mas Gilang yang sudah diamini oleh kedua orang tua dan keluarga besar. Rencananya ingin bekerja di bidang pertambangan, orang tua harapannya Mas Gilang menjadi anak yang sukses," pungkas Nova.

Sebelumnya, seperti diberitakan KOMPAS.TV, kasus kematian Gilang Endi Saputra masih dalam proses penyidikan pihak kepolisian.

Demi menambah bukti terkait adanya kekerasan dalam Diklatsar Menwa, pihak kepolisian berencana menggandeng ahli forensi guna melakukan pembacaan hasil visum lebih lanjut.

Selain itu, bukti akan diperkuat juga dengan gelar perkara yang rencananya segera dilakukan kepolisian. Hal tersebut guna bisa memastikan dan menentukan terkait pelaku kekerasan yang menyebabkan Gilang Endi meninggal dunia.

Baca Juga: Dirreskrimum Polda Jateng Asistensi Polresta Solo Soal Kematian Mahasiswa UNS saat Diklatsar Menwa



Sumber : Tribunnews

BERITA LAINNYA



Close Ads x