Kompas TV regional peristiwa

Puluhan Panitia dan Peserta Diklatsar Menwa UNS Tinggal di Asrama Guna Permudah Proses Penyidikan

Kompas.tv - 31 Oktober 2021, 10:31 WIB
puluhan-panitia-dan-peserta-diklatsar-menwa-uns-tinggal-di-asrama-guna-permudah-proses-penyidikan
Seluruh panitia dan peserta Diklatsar Menwa diwajibkan untuk tinggal di asrama guna mempermudah proses penyidikan yang sedang dilakukan kepolisian (Sumber: uns.ac.id)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Purwanto

SOLO, KOMPAS.TV - Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) mewajibkan seluruh panitia dan peserta Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) tinggal di asrama selama proses penyidikan polisi.  meninggalnya mahasiswa Gilang Endi Saputra (21). 

 "Sewaktu-waktu dipanggil mereka siap hadir, siap ada, dan bisa memberikan keterangan sesuai fakta yang terjadi di lapangan," kata Ketua Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga alias Menwa Batalyon 905 Jagal Abilawa UNS Sunny Ummul Firdaus, Sabtu (30/10/2021).

Seorang mahasiswa D4 Prodi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sekolah Vokasi Gilang Endi Saputra (21) dikabarkan meninggal dunia saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Pra Gladi Patria XXXVI, pada Ahad (24/10/2021). Acara tersebut melibatkan 28 orang, 17 panitia dan 11 peserta.

Sunny mengatakan, panitia dan peserta  mulai tinggal di Asrama UNS sejak kematian Gilang. "(Di Asrama) sampai polisi mengatakan proses penyidikan ini cukup," ujarnya menegaskan.

Baca Juga: Menwa UNS Dibekukan usai Satu Mahasiswa Meninggal Dunia saat Diklatsar

Selama proses penyidikan, para mahasiswa tersebut masih boleh mengikuti perkuliahan secara daring. Bahkan, para wali mahasiswa diperkenankan menjenguk.

"Kami semua sepakat, kekerasan apa pun bentuknya, fisik maupun verbal tidak ada toleransi," pungkas Sunny.

Laporan kematian Gilang sebelumnya ditindaklanjuti dengan penyelidikan oleh polisi. Kepolisian Resor Kota Solo mengatakan telah memperoleh hasil autopsi korban dari Rumah Sakit Bhayangkara Semarang pada Jumat (29/10/2021) pukul 11.00 WIB.

Kepala Polresta Solo Komisairs Besar Ade Safri Simanjuntak menuturkan, penyebab meninggalnya Gilang akibat kekerasan benda tumpul.

"Dari hasil otopsi disimpulkan bahwa penyebab kematian (Gilang) karena luka akibat kekerasan benda tumpul yang menyebabkan mati lemas," kata Ade, Jumat.

Lebih lanjut, Ade memastikan, pihaknya akan terus melakukan penyidikan dengan meminta keterangan ahli yang dilibatkan dalam autopsi jenazah Gilang dari tim kedokteran forensik.

"Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap dokter jaga yang pada saat itu menerima pertama kali korban ketika tiba di RSUD Dr Moewardi pada Minggu (24/10/2021) pukul 22.02 WIB," ujar Ade.

"Termasuk pemeriksaan ahli yang akan kami mintai keterangannya terkait dengan hasil autopsi yang sudah keluar pada hari ini," ujarnya menutup keterangannya.

Baca Juga: Fakta Baru Tewasnya Mahasiswa Diksar, Tim Evaluasi: Menwa UNS Dibekukan



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x