Kompas TV nasional peristiwa

Kebobolan! Situs Milik BSSN Diretas, Disebut Sebagai Aksi Balasan dari Peretas Brazil

Kompas.tv - 30 Oktober 2021, 10:00 WIB
Penulis : Dea Davina

JAKARTA, KOMPAS.TV - Data jutaan penduduk Indonesia, di lembaga pemerintahan maupun di situs belanja online, diretas, bukanlah hal baru.

Namun kini situs milik Badan Siber dan Sandi Negara, BSSN, yang justru dibobol.

Padahal, lembaga ini dibentuk demi mencegah potensi serangan siber.

Pada 25 Oktober lalu, situs pusat malware nasional (PUSMANAS) milik BSSN, tak bisa diakses.

Dari tangkapan layar, situs pusat BSSN mengalami perubahan halaman muka.

Peretas menyisipkan pernyatan berupa penghinaan terhadap negara, dan menyebut bahwa aksi ini merupakan aksi balasan, bagi peretas Indonesia yang telah meretas situs Brazil.

Pengamat siber dari Cyber Security Forum, Ardi Sutedja menilai, serangan yang terjadi di situs BSSN memiliki keterkaitan dengan serangan lembaga pemerintah sebelumnya.

Pemerintah dinilai perlu bekerjasama dengan swasta, dan juga perguruan tinggi, untuk mengantisipasi serangan siber ini.

Badan Siber dan Sandi Negara, BSSN, adalah tempat mengadu kebocoran data beberapa lembaga.

Seperti sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, KPAI, melapor ke BSSN dan Bareskrim Polri, dan terkait kebocoran data KPAI, yang juga disebut dijual di situs gelap, Raid Forum.

Pengunggah menjualnya, dengan harga Rp35 ribu per data.

Data yang bocor, merupakan database pelaporan masyarakat, dari seluruh Indonesia sejak 2016, hingga sekarang.

Komisi I DPR RI pun, meminta kasus kebocoran data diusut tuntas, terlebih jika ada oknum yang terlibat, dalam jual beli data ilegal.

Anggota Komisi I DPR, Sukamta menilai, kasus peretasan situs Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), merupakan pukulan telak.

Karena lembaga negara yang bertugas menjalankan keamanan dan ketahanan siber, justru kebobolan.

Pemerintah harus menyadari dampak dari keberhasilan serangan siber, apalagi di lembaga strategis negara.

Salah satu dampaknya, yakni dapat mengurangi kepercayaan publik.

Karena data pribadi, lembaga, maupun negara, sekecil apapun, adalah penting untuk dilindungi, dari kejahatan dunia maya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x