Kompas TV regional berita daerah

Usai Penemuan Sejumlah Fosil, Desa di Blora Dicanangkan Jadi Situs Cagar Budaya

Kompas.tv - 26 Oktober 2021, 19:44 WIB
usai-penemuan-sejumlah-fosil-desa-di-blora-dicanangkan-jadi-situs-cagar-budaya
Sebuah fosil banteng purba baru saja ditemukan di Tepian Sungai Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Sabtu (23/10/2021). (Sumber: Dok. FPSBB)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Iman Firdaus

BLORA, KOMPAS.TV - Penemuan sejumlah fosil di Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, kian memperkuat dugaan bahwa daerah tersebut dulunya merupakan lingkungan purba.

Sebagai tindak lanjutnya, Desa Kapuan dan sekitarnya kemudian akan diwacanakan menjadi kawasan cagar budaya.

Sebagaimana disampaikan oleh Petugas Pengelola Cagar Budaya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora Lukman Wijayanto.

"Selayaknya ke depan setelah zonasi kemungkinan juga harapannya ditetapkan beberapa titik sebagai situs cagar budaya," ujar Pengelola Rumah Artefak Blora tersebut, dikutip dari Kompas.com, Selasa (26/10/2021).

Baca Juga: Ongkos Transisi Energi Fosil ke EBT Sangat Mahal, Pemerintah akan Pakai APBN

Adapun, contoh fosil yang berhasil ditemukan di Desa Kapuan dan sekitarnya adalah fosil hewan purba seperti paus dan banteng.

Sebelumnya, Sabtu (23/10/2021), Forum Peduli Sejarah Budaya Blora (FPSBB) telah menyelamatkan fosil banteng purba itu di tepian Sungai Kapuan agar tak terseret aliran air yang deras akibat musim hujan.

"Sementara yang kami selamatkan kemarin adalah scapula dan ada kaki banteng. Perkiraan kalau merujuk dari yang kepala itu ya antara 200 sampai 300.000 tahun lalu," ungkap Lukman.

Lukman juga menjelaskan, penyelamatan fosil fauna purba tersebut sejatinya tak terlepas dari riset yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran beberapa hari lalu.

Baca Juga: 5 Peristiwa Penting pada 12 Agustus, Salah Satunya Fosil Tyrannosaurus Rex Ditemukan

"Di situ patut diduga sudah ada kehidupan manusia purba karena ditemukan beberapa artefak alat-alat serpih manusia purba, yang terkait dengan kebudayaan manusianya," imbuhnya.

Selanjutnya, beberapa fosil yang berhasil diselamatkan itu kini disimpan di Rumah Artefak Blora dan Rumah Artefak Kapuan yang dikelola oleh FPSBB.

Lukman menambahkan, kegiatan konservasi terhadap fosil-fosil itu pun masih dilakukan sebelum nantinya akan dipamerkan kepada publik.

 "Usai konservasi (di Rumah Artefak Blora), kemudian (fosil-fosil tersebut) siap untuk ditampilkan bagi para pengunjung," tandas Lukman.



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x