Kompas TV regional peristiwa

Usai Pukul Anggota, Kapolres Nunukan AKBP SA Sempat Mutasi Korbannya ke Perbatasan Malaysia

Kompas.tv - 26 Oktober 2021, 11:13 WIB
usai-pukul-anggota-kapolres-nunukan-akbp-sa-sempat-mutasi-korbannya-ke-perbatasan-malaysia
Tangkapan layar video viral Kapolres Nunukan diduga menganiaya anggotanya tersebar di media sosial, Senin (25/10/2021). (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Purwanto

NUNUKAN, KOMPAS.TV - Sebuah video berdurasi 43 detik viral di media sosial. Pada tayangan singat tersebut diduga Kapolres Nunukan AKBP SA menganiaya anggotanya yang berinisial Brigadir SL.

Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Utara (Kaltara) Komisaris Besar Budi Rachmad mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (21/10/2021) lalu.

Seusai kejadian, Kepala Polres Nunukan Ajun Komisaris Besar SA sempat memutasi anggota yang dianiayanya, Brigadir SL ke Polsek perbatasan Malaysia.

Hal itu tertera dalam surat telegram bernomor ST/30/X/2021.

"Kapolres mengeluarkan TR mutasi kepada anggota namanya Brigadir SL yang dipukul itu dari Banit Bintara Unit PIK NIK Polres Nunukan jadi ke Polsek yang berbatasan dengan Malaysia," kata Budi dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (26/10/2021).

Telegram mutasi tersebut bertalian dengan penganiayaan AKBP SA terhadap anggotanya, Brigadir SL. Seperti dijelaskan Budi, peristiwa tersebut memang berawal dari ketidakpuasan AKBP SA atas kinerja Brigadir SL.

Baca Juga: Terungkap, Ternyata Video Viral Kapolres Nunukan Pukul Anggota Disebar Sendiri oleh Brigadir SL

Budi menyebutkan, Brigadir SL bertugas di TIK Polres Nunukan tidak melaksanakan tugas dengan baik, saat gangguan jaringan "zoom meeting" tidak ada.

Saat itu, Kapolres Nunukan tengah mengikuti kegiatan acara puncak Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) secara zoom meeting dengan Mabes Polri dan Polda Kaltara.

"Saat gangguan jaringan zoom meeting yang bersangkutan (Brigadir SL) tidak ada. Ditelepon tidak diangkat," ungkap Kombes Budi.

Diduga kejadian ini yang melatarbelakangi kemarahan Kapolres Nunukan, hingga terjadi penganiayaan.



Sumber : Antara/Tribunnews

BERITA LAINNYA



Close Ads x