Kompas TV bisnis bumn

Ingin Temui Jokowi, Sekarga Siap Beberkan Data Korupsi di Garuda

Kompas.tv - 25 Oktober 2021, 06:10 WIB
ingin-temui-jokowi-sekarga-siap-beberkan-data-korupsi-di-garuda
Serikat Pekerja Garuda (Sekarga) meminta Presiden Jokowi untuk menangani langsung masalah Garuda. Sekarga juga siap memberikan data korupsi Garuda ke Jokowi (24/10/2021). (Sumber: Dok. Garuda Indonesia )
Penulis : Dina Karina | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Serikat Pekerja Garuda (Sekarga) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun langsung menangani masalah Garuda Indonesia. Ketua Harian Sekarga Tomy Tampatty menyatakan, pihaknya mencurigai ada konspirasi di balik opsi pailit Garuda.

Tomy menegaskan siap dipanggil Presiden Jokowi untuk membeberkan kondisi yang sebenarnya di Garuda.

"Mudah-mudahan Presiden Jokowi secepatnya memanggil kami untuk memberikan penjelasan dan data korupsi," kata Tomy kepada KompasTV, Minggu (24/10/2021).

Tomy menyampaikan, Sekarga sudah ragu dengan Kementerian BUMN karena banyak kepentingan yang bermain. Karyawan Garuda juga tidak rela kalau sampai Garuda diputuskan pailit.

Baca Juga: Jika Restrukturisasi Utang Gagal, Garuda akan Digantikan Pelita Air

"Kementerian BUMN, kami sudah ragu, terlalu banyak bermain yang tidak jelas. Manajemen juga pilih PKPU, karyawan tidak rela kalau pailit. Kementerian BUMN menyakiti jutaan pelanggan setia," tutur Tomy.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkap kondisi keuangan Garuda yang defisit USD2,6 miliar saat ini. Garuda juga harus menegosiasi ulang utangnya dengan puluhan lessor (pihak yang menyewakan) pesawat.

"Lessor-nya ada banyak banget, 32. Apakah bisa berhasil? Saya bilang 50:50," ujarnya pada Rabu (20/10/2021).

Garuda mencoba meyakinkan para lessor, atas prospek bisnis yang cerah karena punya pasar domestik yang besar.

Baca Juga: Kalah di Pengadilan Internasional, Ini Langkah Garuda Hadapi Gugatan Lessor

"Saya tetap yakin, lessor punya common interest. Jadi kalau restrukturisasi, harusnya mereka akan ikut di bisnis model di masa depan. So far cukup banyak yang tertarik," tuturnya.

Pemerintah juga sudah menyiapkan antisipasi untuk kemungkinan terburuk. Yaitu jika Garuda kalah PKPU dan gagal merestrukturisasi utangnya, pemerintah menyiapkan Pelita Air untuk menggantikan Garuda.

Kementerian BUMN pun sedang mengajukan perizinan bagi Pelita Air untuk bisa mengantongi medium class schedule flight.

"Kami lagi ajukan izin Pelita, sebagai alternatif. Nanti Pelita untuk mengisi kekosongan yang ditinggal Garuda," pungkasnya.

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x