Kompas TV internasional kompas dunia

Tak Ingin Penuh Kesedihan, Upacara Kematian Perempuan Ini Penuh Warna dan Ada Tiket Undian bagi Tamu

Kompas.tv - 23 Oktober 2021, 14:14 WIB
tak-ingin-penuh-kesedihan-upacara-kematian-perempuan-ini-penuh-warna-dan-ada-tiket-undian-bagi-tamu
Evelyn Hoi mengadakan upacara kematiannya lebih berwarna juga menyediakan tiket undian bagi tamu yang datang. (Sumber: Shin Min Daily News)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Fadhilah

Tak Ingin Penuh Kesedihan, Upacara Kematian Perempuan Ini Penuh Warna dan Ada Tiket Undian Bagi Tamunya

SINGAPURA, KOMPAS.TV - Seorang perempuan Singapura tak ingin upacara kematiannya penuh kesedihan, bahkan memutuskan agar upacaranya penuh warna dan menyediakan tiket undian.

Evelyn Hoi, berusia 38 tahun meninggal karena kanker paru-paru yang dideritanya.

Namun, sebelum meninggal ia tak mau upacara kematiannya hanya dipenuhi kesedihan.

Ia pun merencanakan dekorasi upacara kematiannya penuh dengan warna-warni yang cerah.

Baca Juga: Korea Utara Tuding Kehadiran AS Panaskan Situasi China-Taiwan

Dikutip World of Buzz dari Shin Min News Daily, Evelyn juga mempersiapkan tiket undian untuk diberikan kepada tamu yang hadir di upacara pemakamannya.

Suami Evelyn, Royston Lim mengungkapkan, istrinya mengalami nyeri dada pada Juni lalu.

Setelah dilakukan pemeriksaan diketahui bahwa ia mengalami kanker paru-paru stadium akhir.

“Ia tak merokok atau minum-minuman keras, ia hidup sehat. Ia mengalami sedikit batuk sebulan sebelum pemeriksaan,” tuturnya.

“Sebelumnya ia berpikir itu batuk yang normal, dan tak banyak memperhatikannya,” tambah Royston.

Keluarga Evelyn juga menginstruksikan para tamu di upacara pemakamannya membawa teh susu mutiara sebagai persembahan.

Evelyn diketahui sangat menyukai minuman tersebut.

“Kami mengikuti semua keinginannya, menunjukkan sketsa dekorasi yang diinginkannya, juga termasuk warnanya,” kata Royston.

Baca Juga: Ancaman Mengerikan Geng Haiti yang Culik 17 Misionaris AS, Siap Membunuh jika Tebusan Tak Dibayar

Sebelum kematiannya, Evelyn juga menyiapkan tas dan peruhiasan bermerknya untuk didistribusikan kepada teman dan keluarganya.

Ia juga menulis surat perpisahan enam jam sebelum meninggal.

Penyesalannya hanya tak mampu berpergian karena lockdown.

“Menikahinya adalah keberuntungan terbesar bagi hidup saya,” ucap Royston.



Sumber : World of Buzz

BERITA LAINNYA



Close Ads x