Kompas TV nasional peristiwa

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Minta Santri Tidak Terjebak Identitas Sebagai Kaum Sarungan

Kompas.tv - 23 Oktober 2021, 05:35 WIB
menteri-agama-yaqut-cholil-qoumas-minta-santri-tidak-terjebak-identitas-sebagai-kaum-sarungan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Vidi Batlolone | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Di penutupan puncak peringatan Hari Santri Nasional, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta seluruh santri tidak semata mempelajari ilmu keagamaan untuk kepentingan dakwah, melainkan juga bidang ilmu pengetahuan lainnya.

Yaqut berpesan para santri tidak terjebak dalam identitas sebagai "kaum sarungan” yang tugasnya hanya berdakwah, namun juga berdaya dalam profesi lainnya.

“Ke depan saya ingin santri-santri itu bukan hanya pantas memakai sarung, tetapi dia sudah pantas memakai celana panjang, memakai jas, memakai kopiah,” ujar Yaqut saat menutup puncak peringatan Hari Santri Nasional yang diikuti secara daring dari Jakarta, Jumat (22/10/2021).

Baca Juga: Hari Santri Nasional 2021, Pakaian Ala Santri di Rapat Paripurna DPRD Jawa Tengah

Yaqut mengatakan santri tak hanya harus menguasai ilmu keagamaan saja, justru wajib menguasai bidang-bidang keilmuan lainnya. Santri dituntut untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Bahkan ia ingin ke depannya santri mampu mengisi ruang-ruang penting, memiliki peran vital dalam segala aspek kehidupan. Membuktikan pada dunia bahwa santri berdaya pada kondisi apa pun.

“Saya juga ingin santri-santri ke depan itu di (jalan) Sudirman, jalan-jalan semua di Thamrin, di Gatot Subroto, mengisi ruang-ruang di Istana Negara, bukan hanya di ruang-ruang dakwah,” katanya.

Menag bercerita bahwa peran santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan begitu vital. Maka dari itu, sudah sepatutnya saat ini para santri berkontribusi lebih besar dalam mengisi kemerdekaan.

Baca Juga: Tak Hanya Belajar Agama Santri Juga diajak Berwirausaha

Cara mengisi kemerdekaan itu, kata Yaqut, dengan tidak hanya menjadi sekrup industri, justru harus menjadi pencipta dari segala hal, dengan tujuan demi kemaslahatan bersama.

“Satu-satunya cara adalah bagaimana sekarang santri menempa dirinya, santri tidak boleh cepat merasa puas, tingkatkan kapasitas. Santri harus bisa menciptakan industri-industri, buktikan itu. Jika tidak mampu membuktikan, malu kalian sebagai santri, malu kalian sekarang pakai sarung, pakai jas, pakai kopiah dengan rapi. Santri adalah masa depan negeri ini," kata dia.

Di tempat terpisah Presidium Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pesantren Muhammad Naqib Abdullah mengharapkan peringatan Hari Santri tidak hanya sebatas simbolis peringatan semata. Menurutnya pemerintah juga harus memberikan kontribusi penuh terhadap perkembangan pesantren dan santri untuk lebih baik lagi.

Baca Juga: Erick Thohir Punya Pesan Khusus saat Hari Santri Nasional

Muhammad Naqib optimistis adanya program yang diusulkan dan diunggulkan terkait pendidikan berbasis pesantren, para alumni dan santri akan siap berkompetisi dan menjadi pemenang untuk menuju Indonesia emas.

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x