Kompas TV internasional kompas dunia

Wah Amerika Serikat Juga Luncurkan Uji Coba Rudal Hipersonik

Kompas.tv - 23 Oktober 2021, 02:15 WIB
wah-amerika-serikat-juga-luncurkan-uji-coba-rudal-hipersonik
Sebuah roket hipersonik meluncur dari Wallop, Amerika Serikat dalam rangka uji coba peluncuran oleh Angkatan Laut Amerika Serikat. (Sumber: Straits Times via AFP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat dilaporkan berhasil menguji coba teknologi rudal hipersonik, sistem senjata baru yang sudah dikerahkan oleh China dan Rusia.

Uji coba itu dilakukan hari Rabu di fasilitas NASA di Wallops, Virginia, yang digambarkan sebagai langkah penting dalam pengembangan rudal hipersonik yang dirancang Angkatan Laut.

"Uji ini menampilkan teknologi hipersonik canggih, berupa kemampuan dan sistem prototipenya dalam lingkungan operasi yang sebenarnya," kata Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataannya, Kamis (21/10/2021) seperti dilansir Straits Times, Jumat (22/10/2021).

Rudal hipersonik seperti rudal balistik tradisional, namun mampu terbang lebih dari lima kali kecepatan suara, atau Mach 5.

Tetapi rudal hipersonik lebih mampu bermanuver dibanding rudal balistik dan dapat meluncur pada lintasan rendah di atmosfer, membuat mereka lebih sulit untuk diadang.

Duta Besar Robert Wood, perwakilan tetap AS untuk Konferensi Perlucutan Senjata, menyatakan keprihatinan awal pekan ini menyusul laporan bahwa China melakukan uji coba rudal hipersonik dengan kapasitas nuklir pada bulan Agustus.

Menurut Financial Times, China meluncurkan rudal hipersonik yang meluncur mengitari planet sebelum mendarat, namun tidak tepat menghantam targetnya.

"Kami sangat prihatin dengan apa yang telah dilakukan China di front hipersonik," kata Wood, yang minggu depan mengundurkan diri dari jabatannya di Jenewa setelah tujuh tahun.

China bersikeras uji itu adalah uji rutin untuk pesawat ruang angkasa dan bukanlah rudal.

Baca Juga: Rusia Kembali Uji Coba Peluru Kendali Hipersonik dari Kapal Selam, Diklaim Tidak Bisa Dicegat Apapun

Peluru kendali Rusia, RS-28 Sarmat, memiliki kecepatan hipersonik yang mampu menembus semua sistem pertahanan udara negara manapun di dunia, termasuk Amerika Serikat. Kecepatannya 15.388 mil per jam (Sumber: Missile Under)

Wood mengatakan Rusia juga memiliki teknologi hipersonik dan sementara Amerika Serikat menahan diri dari mengembangkan kapasitas militer di bidang ini, namun sekarang tidak punya pilihan selain untuk menanggapi dengan cara yang sama.

"Jika Anda adalah negara yang menjadi targetnya, Anda akan mencari cara untuk mempertahankan diri dari itu," katanya. "Jadi kami mulai melihat aplikasi lain dan aplikasi pertahanan apa yang dapat Anda bawa ke teknologi hipersonik - dan hal itu terus berlanjut untuk mempercepat perlombaan senjata."

Baca Juga: Bantah Lakukan Uji Coba Rudal Hipersonik, China: Hanya Tes Penggunaan Kembali Kendaraan Luar Angkasa

China meluncurkan rudal jarak menengah hipersonik, DF-17, pada 2019, yang dapat menempuh jarak sekitar 2.000 km dan dapat membawa hulu ledak nuklir.

Rudal yang disebutkan dalam laporan Financial Times berbeda, karena memiliki jangkauan yang lebih jauh. Rudal hipersonik versi itu diluncurkan ke orbit sebelum kembali ke atmosfer untuk mencapai targetnya.

Rusia baru-baru ini meluncurkan rudal hipersonik Zircon, dari kapal selam, dan sejak akhir 2019, telah memiliki rudal Avangard berkemampuan nuklir hipersonik yang siap tempur. Avangard dapat melakukan perjalanan hingga Mach 27, serta mampu mengubah arah dan ketinggian.

Pentagon berharap menggelar senjata hipersonik pertamanya tahun 2025 dan mengatakan hal itu adalah salah satu "prioritas tertinggi" mereka.

 



Sumber : Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x