Kompas TV religi beranda islami

Orang Ini Minta Maaf pada Keledai, Ditertawakan Orang Banyak, Lalu Diam karena Tahu Alasannya

Kompas.tv - 22 Oktober 2021, 17:00 WIB
orang-ini-minta-maaf-pada-keledai-ditertawakan-orang-banyak-lalu-diam-karena-tahu-alasannya
Ilustrasi seekor keledai dalam gurun, dalam cerita Mullah Nasrudin ia sering dijadikan lelucon (Sumber: jacmac34/pixabay)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Suatu hari Mullah Nasrudin pergi bersama sejumlah tetangganya ke tetangganya yang lain di kota sebelah. Mereka bersama-sama mengendarai keledai. Dasar Nasrudin, kali ini ia bikin ulah lagi.  

Sesampainya di sebuah bukit, Nasrudin tahu keledai yang ditungganginya berkeringat,  ia pun turun. Lantas ia membisikan sesuatu di telinga keledai itu.

“Maaf kamu sudah bekerja terlalu keras sehingga seluruh tubuhmu berkeringat,” bisik Nasrudin.

Sontak, orang-orang pun melihat Nasrudin dengan keheranan. Apalagi, Nasrudin tampak dengan sengaja turun dari punggung kuda itu dan dengan mimiki muka yang sedikit memelas, seperti berkata sesuatu.

Baca Juga: Kisah Makam Keramat Dikunjungi Ribuan Orang, Ternyata Isinya Keledai Belaka

Salah seorang dari mereka pun bertanya,”Apa yang kaulakukan, Wahai Mullah Nasrudin?”

“Memangnya apa yang kaubisikkan di telinga keledai itu, Nasrudin?” tanya yang lain terkekeh.

Nasrudin pun keheranan melihat orang-orang yang melihatnya dengan tatapan sinis itu.

“Aku cuma berkata pada keledaiku, aku minta maaf dia telah bekerja sangat keras hingga sampai berkeringat,” tandasnya.

Sontak, hal ini membuat orang-orang tertawa terbahak-bahak. Mereka tidak habis pikir, kenapa seorang mullah Nasrudin melakukan kebodohan ini, bukankah hewan tidak bisa diajak bicara.

“Keledai toh tidak bisa bicara, Nasrudin. Lantas untuk apa kau membisiknya dan minta maaf segala,” sergah yang lain.

“Keledai tidak ngerti bahasa manusia,” kata yang lain.

Baca Juga: Kisah Sufi Diadili karena Justru Makan ketika Puasa, Jawabannya Bikin Jengkel

Nasrudin pun dengan tenang menjawab. ”Lha, yang penting adalah apa yang kukerjakan. Aku telah melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh seorang manusia (minta maaf). Toh aku tidak peduli, apa yang aku lakukan itu dimengerti atau tidak.”

Jawaban Nasrudin ini membuat orang-orang terdiam. Mereka menyadari, selama ini jarang meminta maaf, bahkan kepada manusia maupun bawahan yang bekerja kepada mereka.

Cerita ini terdapat dalam buku Humor Sufi II karya Prof Sapardi Djamono. Salah satu kisah yang banyak dinukil Sapardi adalah sufi Nasrudin Hoja atau Nasreedin Hoca, sufi dari Konya Turki yang terkenal dalam dunia Islam bukan hanya karena ilmunya tapi karena kisah dan anekdotnya yang lucu.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x