Kisah Para Maling yang Kembalikan Barang Curian: Menyesal, Diancam hingga Dibacakan Surat Yaasin

JAKARTA, KOMPAS.TV- Tidak semua barang yang kemalingan berhasil kembali ke tangan pemilik karena dilaporkan ke polisi. Beberapa peristiwa, sang pencuri bahkan rela mengembalika barang yang sudah dia curi.

Terbaru, peristiwa pencurian menimpa Indris Ulfi Visvianto (39 tahun) di rumahnya,  Taman Pondok Jatim, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Selasa, 19 Oktober 2021 lalu, Indris kaget rumahnya dibobol maling.

Sejumlah barang seperti laptop, kamera digital, ponsel, hingga perhiasan isterinya seberat 4 gram senilai Rp3 juta raib dari dalam lemari kamar.

Besoknya, dia pun segera melapor ke polisi. Namun, sebelum polisi meringkus pelakunya, ketika pulang ke rumah, Indris  menerima kiriman paket via ojek online.

Rupanya, dalam paket yang dikirim tanpa nama dan alamat si pengirim itu, berisi barang-barang kepunyaan Indris yang raib sehari sebelumnya. Kecuali perhiasan yang tidak dikembalikan.

Dalam paket yang dikirimkan, sang pencuri pun menyertakan selembar surat permohonan maaf dalam bahasa Jawa.

Baca Juga: Pasang Alat Pelacak, Korban Tangkap Pencuri Motor Saat Keluar dari Hotel

Dalam surat yang ditulis tangan itu, pencuri mengaku tidak punya niat mencuri. Namun terpaksa karena terjerat pinjaman online. 

Aksi yang sama terjadi di  Toko Iyon Dunia Ikan, Desa Canan, Kecamatan Wedi, Klaten, Jawa Tengah pada Juli lalu.  Pelaku mengembalikan barang curian berupa ikan arwana setelah aksinya terekam kamera CCTV dan viral.

Korban, yaitu pemilik Toko Iyon Dunia Ikan, Triyono, mengatakan, pelaku telah beritikad baik mengembalikan barang curian berupa lima ekor ikan arwana. 

“Total ikan lima ekor, sudah dijual dua ekor, kembali tiga ekor. Tadi sekitar jam 18.00 WIB dikembalikan. Katanya (pelaku) terpaksa mencuri untuk kebutuhan keluarganya. Sudah saya maafkan,” ujarnya Triyono.