Kompas TV nasional budaya

Peragaan Busana Yayasan Batik Indonesia: Kesempatan Generasi Muda untuk Berkarya

Kompas.tv - 20 Oktober 2021, 01:35 WIB
peragaan-busana-yayasan-batik-indonesia-kesempatan-generasi-muda-untuk-berkarya
Peragaan busana sebagai salah satu rangkaian acara dalam Healing Tree Batik Fever Exhibition yang digelar di Jakarta selama dua hari sejak, Sabtu (16/10/2021). (Sumber: Dok. Yayasan Batik Indonesia)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Yayasan Batik Indonesia baru saja menyelenggarakan Healing Tree Batik Fever Exhibition dalam rangka peringatan Hari Batik Nasional 2021.

Sebagai penyemarak suasana, sebuah peragaan busana pun menjadi salah satu dari serangkaian acara yang dihelat di Atrium Ashta District 8, Jakarta tersebut selama dua hari sejak, Sabtu (16/10/2021).

Pada fashion show itu, karya dari dua desainer muda Tanah Air yakni [bi] dan Iyonono mendapat kesempatan untuk melenggang di atas panggung dengan latar belakang instalasi pohon raksasa Healing Tree.

Kedua desainer tersebut dipilih karena dianggap mewakiliki para perancang busana dari generasi muda, yang mampu mengemas batik menjadi lebih kekinian.

Baca Juga: Lestarikan Batik, Pemprov Lampung Ingin Generasi Muda Kembangkan Batik Kekinian

Dapat dilihat dari desain busana-busana batik yang dipamerkan, tak hanya tampak nyentrik dan unik, namun juga memberikan kesan bebas sekaligus praktis dalam satu waktu untuk pemakainya.

Hal tersebut semakin terlihat ketika para penari yang ambil bagian dalam atraksi dance K-Pop juga mengenakan busana yang senapas dengan peragaan busananya.

"Anak-anak muda yang tidak canggung dalam pakaian batik akan tetap terlihat menarik," tulis Yayasan Batik Indonesia dalam keterangan resminya yang diperoleh KOMPAS TV, Selasa (19/10/2021).

Adapun, salah satu karya yang disorot oleh Yayasan Batik Indonesia dalam hajatannya kali ini adalah outer batik bermotif Mega Mendung.

Baca Juga: Pertama di Indonesia, Karang Taruna Bantul Punya Motif Batik Khusus untuk Seragam

Motif Mega Mendung dipilih karena mengandung makna sebagai pelindung dan pemberi kesejukan, layaknya awan yang melindung Bumi dari sinar matahari.

Agar semakin merangkul generasi masa kini, Yayasan Batik Indonesia pun menggandeng kreator konten muda untuk mengenalkan outer batik bermotif Mega Mendung itu.

"Mereka diajak mempopulerkan penggunaan outer batik bermotif Mega Mendung dengan kreatifitas yang mereka ciptakan," terang Yayasan Batik Indonesia.

Yayasan Batik Indonesia juga berharap, kegiatan-kegiatan tersebut dapat mengajak generasi muda untuk mulai memakai batik sebagai salah satu sentuhan dalam gaya busana mereka.

"Termasuk, bahwa batik tidak hanya digunakan pada momen-momen resmi saja, tetapi juga bisa terlihat menarik dan tetap memiliki kepraktisan dikenakan sehari-hari," tandasnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x