Kompas TV regional berita daerah

Petani Milenial di Klaten Hasilkan Bahan Makanan Astronot

Kompas.tv - 19 Oktober 2021, 13:06 WIB
Penulis : KompasTV Jateng

KLATEN, KOMPAS.TV - Seorang petani milenial di desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, berhasil membudidayakan algae di air tawar. Bahan baku dari serbuk algae ini sudah dipesan Amerika untuk makanan tentara dan astronot.

Rangga Warsita Aji, pemuda asal Desa Sidowayah, Klaten, bisa dibilang sebagai petani milenial yang sukses. Pemuda 31 tahun ini sejak tahun 2017 sudah mengembangkan budidaya algae atau ganggang di dalam air tawar. Kebanyakan, budidaya ganggang dilakukan di air payau atau air laut, namun dengan teknologi tepat guna, Rangga berhasil membudidayakan algae dengan menggunakan air tawar.

Dalam sebulan, PT Alagaepark Mandiri Indonesia bisa menghasilkan serbuk alga sebanyak 4 ton. Serbuk algae ini bisa menghasilkan enam macam produk yaitu spirulina gold hijau, spirulina biru, serum kecantikan, sabun kecantikan, mie instan dan kloten (klorofil klaten).

Bahan baku serbuk algae ini banyak dipesan dari luar jawa dan juga luar negeri. Pihak pengorder kebanyakan adalah pabrik herbal dan makanan, yang menggunakan bahan baku ini untuk memberi warna alami yang sehat. Tak hanya itu, bahkan negara Amerika Serikat juga membeli serbuk algae sebagai bahan superfood yang digunakan sebagai makanan tentara yang sedang bertugas dan juga astronot.

"Yang kita jual ke customer kita yang keluar negeri, itu dalam bentuk serbuk seperti ini. Kalo disana biasanya dalam bentuk tablet, tapi nanti ada tambahan lagi sama mereka dikasih tambahan lagi supaya melengkapi kebutuhan tentara yang biasa konsumsi ataupun astronot yang biasa konsumsi," ujar Rangga.

Sementara itu, Kepala Desa Sidowayah mengaku mendapat manfaat dan telah mengajak Rangga  untuk bekerjasama. Pihak desa memberi fasilitas dengan menyediakan lahan untuk budidaya, agar bisa menularkan ilmunya untuk petani milenial lain.

"Ini sangat bermanfaat sekali bagi desa, terutama dari sisi pendapatan PAD desa itu sangat luar biasa. Jadi kalo kita bandingkan dengan hasil pertanian satu hektar itu mendapatkan sekitar enam ton dengan harga yang sudah bisa kita hitung. Tetapi ini cukup 200 meter, itu dapetnya rupiah sangat luar biasa bagi algae itu sendiri dan nanti PAD desa akan masuk lebih banyak lagi," kata Mujahid Jaryanto, Kades Sidowayah.

Budidaya algae di Desa Sidowayah ini di kelola oleh para anak muda. Bahkan ada diantara mereka lulusan dari Belanda dan China. Pemerintah desa sangat mendorong para anak muda ini, agar menjadi petani yang handal dan berprestasi di kancah internasional.

#klaten #algae #ganggang



Sumber : Kompas TV Jateng

BERITA LAINNYA



Close Ads x