Kompas TV internasional kompas dunia

Penelitian: Orang India Pemilik Cryptocurrencty Terbesar Dunia, Diikuti Amerika Serikat dan Rusia

Kompas.tv - 18 Oktober 2021, 23:58 WIB
penelitian-orang-india-pemilik-cryptocurrencty-terbesar-dunia-diikuti-amerika-serikat-dan-rusia
Sebuah studi 50 negara oleh portal investasi BrokerChooser menemukan di India ada lebih dari 100 juta pemilik cryptocurrency, atau terbesar didunia, diikuti Amerika Serikat dan Rusia. (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Fadhilah

BANGALORE, KOMPAS.TV - Orang India ternyata menjadi yang terdepan di dunia dalam mengadopsi cryptocurrency. Hal itu didorong oleh rasa ingin tahu dan keinginan untuk menjadi kaya dengan cepat, terutama di kalangan milenial, demikian dilaporkan Straits Times, Senin, (18/10/2021)

Bahkan ketika pemerintah India bersikap ambivalen tentang bagaimana mengatur ekosistem koin digital (bank sentral melarangnya sebentar pada tahun 2018).

Sebuah studi 50 negara oleh portal investasi BrokerChooser menemukan di India ada lebih dari 100 juta pemilik cryptocurrency, atau terbesar didunia, diikuti Amerika Serikat dan Rusia.

Banyak dari mereka memasuki semesta crypto hanya tahun lalu, ketika jumlah mereka tumbuh tujuh kali lipat, dan investasi tumbuh dari sekitar 923 juta dollar pada April 2020 menjadi 6,6 miliar dollar AS pada Mei 2021.

Sebuah studi berbeda oleh konsultan Kantar yang berbasis di Inggris menemukan 16 persen orang India perkotaan memiliki cryptocurrency, biasanya pria di bawah 35 tahun yang memiliki "hasrat mengambil risiko lebih tinggi" daripada mereka yang berinvestasi di deposito bank.

"Saya terpesona bahwa saya bisa memasuki dunia keuangan bahkan sebelum berusia 18 tahun," kata Gajesh Naik, seorang siswa berusia 14 tahun di Goa.

Siswa kelas delapan itu diperkenalkan dengan teknologi terdesentralisasi yang menggerakkan cryptocurrency dalam seminar online pada April 2020, dan sekarang mengelola jutaan dolar dalam uang digital.

"Setelah mempelajari semua ini melalui YouTube dan Twitter dalam tiga bulan, saya mulai menjadi konsultan lepas," kata remaja yang orang tuanya adalah PNS.

Gajesh kini merancang platform crypto-nya sendiri yang dapat menerima jutaan uang investor, dan menciptakan token non-fungible bertema gajah (karya seni digital yang dikenal sebagai NFT).

Pemuda India lainnya tidak jauh di belakang Gajesh.

Baca Juga: Warga Indonesia Demam Crypto

Mata uang kripto Dogecoin.  “Bitcoin di India dikonversi menjadi uang tunai lebih cepat daripada di sebagian besar negara, karena banyak pengadopsi terbaru menggunakannya untuk menghasilkan uang dengan cepat,” kata Jain. (Sumber: Shutterstock )

Pada tahun ketiga sekolah tekniknya, Arish Patel dari Valsad, asal Gujarat, menghabiskan waktu di forum Bitcoin dan menonton setiap tutorial YouTube yang tersedia selama dua tahun sebelum menginvestasikan rupee pertamanya.

Pria berusia 22 tahun itu melihat harga cryptocurrency melonjak pada 2017 dan "mempelajari risiko selama penurunan berikutnya" ketika harga jatuh.

Pada 2019, Patel menginvestasikan 10.000 rupee yang ia pinjam dari ayahnya, seorang petani mangga dan mawar.

Kehilangan beberapa dan memenangkan beberapa rupee, dia cukup belajar untuk mengumpulkan "portofolio enam digit" dalam dolar AS hari ini.

Sementara kerabat tua Patel yakin "crypto adalah penipuan keuangan", anak muda sezamannya memiliki "dorongan Fomo untuk membeli cryptocurrency tren terbaru". Fomo singkatan dari "takut ketinggalan".



Sumber : Kompas TV/Straits Times

BERITA LAINNYA



Close Ads x