Kompas TV regional peristiwa

2 Siswa MTs Harapan Baru Korban Tenggelam Saat Susur Sungai dalam Keadaan Kritis

Kompas.tv - 16 Oktober 2021, 00:08 WIB
2-siswa-mts-harapan-baru-korban-tenggelam-saat-susur-sungai-dalam-keadaan-kritis
Siswa korban meninggal saat susur sungai dibawa ke RSUD Ciamis, Jawa Barat, Kamis (15/10/2021). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Baitur Rohman | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - 11 siswa MTs Harapan Baru Cijeungjing tewas tenggelam dalam kegiatan susur sungai di Ciamis, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021).

Sebanyak 11 korban meninggal terdiri dari 8 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Sementara 2 lainnya ditemukan selamat dalam kondisi kritis dan kini masih dalam perawatan di ICU dan IGD RSUD Ciamis.

“Ada 21 orang siswa dan siswi. Dari data itu selamat 10 orang, meninggal 11 orang. Dari 10 orang itu, yang kritis tadi atas nama Yama dan Faza,” kata Kasiops SAR Jawa Barat, Supriono kepada Kompas TV, Jumat (15/10/2021).

Supriono menjelaskan, kedua korban kritis kemungkinan disebabkan karena banyaknya air yang masuk ke tubuh korban saat tenggelam.

"Ini korban tenggelam, tidak ada luka-luka tapi yang jelas tubuh memiliki kapasitas saat air masuk, jika berlebih (membahayakan), jadi upaya yang dilakukan saat ini melancarkan saluran nafas," jelasnya.

Baca juga: 11 Siswa MTs di Ciamis Tewas Tenggelam Saat Susur Sungai

Dia menambahkan, bahwa tidak ada indikator korban hanyut terbawa arus karena kondisi sungai normal namun memiliki kedalaman yang bervariasi. 

"Lingkup radiusnya hanya 10 sampai 15 meter persegi dari titik awal (kegiatan susur sungai). Kedalaman sungai bervariasi antara 5 sampai 6 meter," imbuhnya.

Supriono memaparkan dugaan penyebab peristiwa dalam kegiatan ini bisa sampai memakan korban jiwa.

Pertama, dalam kegiatan susur sungai ini, para peserta yang masih berada di bawah umur tidak menggunakan alat keselamatan.

Kedua, kemampuan setiap anak bervariasi, ada yang bisa berenang dan ada yang tidak. 

Kemudian terakhir, karena kondisi fisik korban, walau bisa berenang namun saat melakukan kegiatan ini, kondisi fisiknya sedang tidak bagus.

"Mungkin korban awalnya bisa berenang, namun karena kedalam sungai bervariasi dan saat mencapai titik yang lebih dalam korban sudah tidak bisa berenang," terangnya.

Belum bisa dipastikan terkait informasi pengawas yang dilakukan oleh pihak sekolah terkait kegiatan ini. Dikarenakan hal ini menjadi wewenang pihak kepolisian.

Baca juga: Crane Proyek Pembongkaran Milik PDAM Jatuh Timpa Rumah Warga di Depok

"Masih dalam penyelidikan pihak kepolisian nanti di lapangan. Saat ini fokus pada proses evakuasi yang masih berlangsung," pungkasnya.

Sampai saat ini tim masih bersiaga di lokasi guna melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian, pihak sekolah dan pihak keluarga korban untuk memastikan tidak ada lagi laporan adanya siswa/siswi yang belum ditemukan.

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x