Kompas TV nasional politik

PPP Buka Peluang Koalisi dengan Nasdem dan PAN

Kompas.tv - 15 Oktober 2021, 15:08 WIB
ppp-buka-peluang-koalisi-dengan-nasdem-dan-pan
Wasekjen PPP Achmad Baidowi di Hotel Grand Sahid Jaya, Minggu (15/12/2019). (Sumber: tribunnews.com)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi mengatakan pihaknya membuka peluang untuk berkoalisi dengan PAN dan Nasdem di perhelatan Pilpres 2024 mendatang. Dengan bergabung, ketiga partai itu sudah memenuhi ambang batas pencalonan capres dan cawapres yaitu 20 persen. 

"Kalau di beberapa media menyebutkan adalah satu poros PDIP, satu poros Golkar dan satu lagi poros lainnya. Di poros yang lain itu, itu tergantung PPP juga, apakah PPP tertarik dengan poros ketiga misalkan Nasdem, PAN, PPP itu sudah 21 persen, itu memang memungkinkan," kata Baidowi kepada wartawan, Jumat (15/10/2021). 

Baca Juga: Pemilu Serentak 2024 Dinilai Ancam Kesehatan Para Penyelenggara

Ia menyebut, pihaknya sebagai partai yang religius tentu akan bekerja sama dengan partai politik yang berlatar belakaang nasionalis demi memenangi Pilpres 2024 mendatang.

"Begitu juga dengan Partai Golkar. Partai Golkar misalkan berjalan sendiri, di samping syarat koalisinya kurang, tetapi membutuhkan untuk melapisi dari sisi religiusnya, bahkan kehadiran PPP sebagai salah satu partai-partai identitas yang berazas agama Islam bahkan dibutuhkan kehadirannya di situ," ujarnya.

Menurut dia, gabungan partai nasionalis dan religius itu memang dapat memantik masyarakat untuk tergugah memilihnya. 

"Ada yang memang memenangkan kontestasi tetapi di beberapa pilkada yang banyak menang ketika PPP berkoalisi dengan partai nasionalis begitupun juga sebaliknya," katanya.

Meski begitu, kata dia, partai berlambang Ka'bah itu masih membuka ruang dengan partai manapun untuk berkoalisi.

Baca Juga: Pengamat soal 'Orang Presiden' di Timsel Pemilu: Pemerintah Potensial Langgar UU No 7 Tahun 2017

"Kita belum memikirkan siapa sosok yang layak. Kalaupun harus memunculkan sebuah nama, idealnya, partai manapun selalu mengidealkan ketua umum maju sebagai kontestan dalam perebutan pimpinan di setiap pemilu. Tetapi terkadang realitas politik kita dihadapkan pada aspek popularitas dan elektabilitas di masyarakat, kalau sekarang masih sangat cair sekali," kata dia.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.