Kompas TV nasional politik

PKB: Semoga Banteng dan Celeng Tak Jadi Pembelahan Sosial Baru Berskala Nasional

Kompas.tv - 14 Oktober 2021, 17:18 WIB
pkb-semoga-banteng-dan-celeng-tak-jadi-pembelahan-sosial-baru-berskala-nasional
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim (Sumber: Dokumen pribadi)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS TV - Beberapa hari terakhir, masyarakat dihebohkan dengan polemik banteng versus celeng di internal PDIP. Hal ini terjadi setelah Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto menyebut pihak di luar barisan partai berlambang banteng moncong putih itu sebagai celeng atau babi. 

Letupan emosi dari pria yang karib disapa Bambang Pacul itu karena ada sejumlah DPC PDIP yang mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal capres di Pilpres 2024 mendatang. 

Baca Juga: Dukung Puan, DPC PDIP Kebumen Enggan Disebut Celeng

Permasalahan ini pun memantik sejumlah politikus Tanah Air ikut berkomentar. Salah satunya datang dari Wasekjen DPP PKB Luqman Hakim. Dia berharap, perseteruan banteng dan celeng itu tak menjadi pembelahan sosial baru berskala nasional. 

"“Banteng” dan “Celeng” smoga tidak jadi kategori pembelahan sosial baru berskala nasional akibat blok politik Pilpres 2024," kata Luqman cuitannya dalam akun Twitter pribadinya @LuqmanBeeNKRI dan Kompas TV sudah diizinkan untuk mengutipnya. 

Menurut dia, kontestasi pilpres itu diisi dengan penuh suka cita, bukan malah melahirkan kebencian antar masyarakat. 

Sebab, hiruk pikuk pesta demokrasi itu merupakan ajang terbaik bagi warga dalam memilih putra-putri terbaik Indonesia menjadi pemimpin dalam lima tahun mendatang. 

"Pilpres itu mekanisme demokrasi yang diatur konstitusi untuk memilih putra-putri terbaik sebagai pemimpin negeri. Harusnya Pilpres penuh curahan cinta, bukan benci," ujarnya. 

Sebelumnya, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Purworejo Albertus Sumbogo menanggapi sebutan “celeng” yang terlontar dari Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto terkait deklarasi Ganjar Pranowo menjadi capres.

Albertus merasa masih dalam barisan PDI Perjuangan. Meski begitu, ia ingin menyampaikan aspirasi masyarakat.

“Bagi saya, saya masih dalam barisan. Hak bicara, hak aspirasi itu dijamin oleh aturan. Saya tidak memutuskan yang harus jadi Ganjar, bukan. Aspirasi masyarakat ini kan perlu ditampung,” kata Albertus kepada Kompas TV, Senin (11/10/2021).

Baca Juga: Polemik "Banteng vs Celeng" di Tubuh PDIP

Apalagi, Albertus menyoroti sejumlah survei yang memperlihatkan elektabilitas tinggi Ganjar Pranowo.

“Belum (memberi masukan ke PDI-P). Jadi kita masih mengorganisasi diri untuk pewacanaan bersama-sama dengan teman-teman relawan Ganjar yang lain,” ujar Albertus.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x