Kompas TV nasional politik

Kepala BRIN: Pengangkatan Megawati Jadi Dewan Pengarah adalah Dukungan Politik

Kompas.tv - 14 Oktober 2021, 11:56 WIB
kepala-brin-pengangkatan-megawati-jadi-dewan-pengarah-adalah-dukungan-politik
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko merespons sejumlah kritik terkait langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melantik Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN. (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengangkatan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi polemik. Banyak kalangan menilai keputusan tersebut syarat akan kepentingan politis.

Merespons kritikan tersebut, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa penunjukan Megawati sebagi Dewan Pengarah adalah salah satu bentuk dukungan politik.

Kata dia, BRIN hadir atas keputusan politik dari Presiden RI Joko Widodo dan perlu didukung oleh berbagai aspek, termasuk salah satunya dukungan politik.

Dipilihnya Megawati Soekarnoputri sebagai dewan pengarah merupakan bentuk dukungan politik.

"Nah, itu tentu harus mendapat dukungan dari berbagai aspek, termasuk di dalamnya adalah dukungan politik dan teknokrasi yang diwakili oleh Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas," kata Tri Handoko dalam program Kompas Petang KOMPAS.TV, Rabu (13/10/2021).

Adapun konteks BRIN sebagai keputusan politik, lanjut dia, yakni untuk memperkuat riset dan inovasi guna mendukung pembangunan ekonomi Indonesia ke depan yang lebih berkelanjutan.

Serta mampu mendukung kebutuhan anggaran BRIN yang perlu disetujui oleh DPR dan kental dengan kepentingan politik.

"Karena kami tidak bisa lepas dari keputusan politik karena anggaran juga dari politik karena harus bahas dengan DPR," ujarnya.

Baca Juga: Dipimpin Megawati, Ini Tugas Dewan Pengarah BRIN

Oleh karena itu, kata Tri Handoko, pihaknya berharap dapat memperkuat dan mempercepat peningkatan nilai tambah ekonomi atas sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x