Kompas TV internasional kompas dunia

Pembelot: Korea Utara Jualan Sabu-Sabu dan Senjata demi Dana Revolusi

Kompas.tv - 12 Oktober 2021, 18:41 WIB
pembelot-korea-utara-jualan-sabu-sabu-dan-senjata-demi-dana-revolusi
Kim Jong-un ketika menghadiri perayaan kemerdekaan Korea Utara di Pyongyang, Rabu (8/9/2021) tengah malam waktu setempat. Seorang pembelot menyebut para petinggi Korut mencari uang dengan berbagai cara, mulai dari penjualan narkoba hingga dan penjualan senjata ke Timur Tengah dan Afrika. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

SEOUL, KOMPAS.TV - Seorang pembelot membeberkan sumber kekayaan yang didapatkan para pemimpin Korea Utara. Pembelot itu menyebut para petinggi Korut mencari uang dengan berbagai cara, mulai dari penjualan narkoba hingga dan penjualan senjata ke Timur Tengah dan Afrika.

Pembelot itu bersedia diwawancara dengan nama Kim Kuk-song. Ia mengaku sebagai petinggi dinas intelijen Korea Utara yang telah bekerja selama 30 tahun, melalui rezim Kim Jong-il hingga Kim Jong-un.

Kim Kuk-song juga mengklaim bahwa dinas intelijen Korea Utara memiliki jaringan yang bisa menjangkau seluruh dunia.

Kim Kuk-song mengaku bahwa ia dulunya adalah petugas yang taat, bahkan mengklaim sebagai “yang paling merah”. Namun, kesetiaan tidak menjamin keselamatannya di Korea Utara.

Pada 2014, Kim Kuk-song kabur ke Korea Selatan dan tinggal di Seoul, bekerja untuk intelijen negara itu.

Baca Juga: Pengakuan Pejabat Intelijen Korea Utara, Ungkap Sosok Kim Jong-un dan Perintahkan Bunuh Pembelot

Mantan pejabat tinggi Korea Utara tersebut kemudian bersedia diwawancarai BBC. Ia menuduh rezim Kim Jong-un dan pendahulunya mengatasi kesulitan dana dengan menjual senjata dan perdagangan narkoba.

Jualan sabu-sabu demi dana revolusi Korea Utara

Pada 1990-an, Korea Utara menghadapi bencana kelaparan yang umum disebut sebagai “Maret Sulit”. Waktu itu, Kim Kuk-song mengaku sedang bekerja di departemen operasi intelijen.

Ia mengaku diminta mengumpulkan “dana revolusi” bagi sang Pemimpin Tertinggi Kim Jong-il. Dana itu dihasilkan dari penjualan narkoba.

“Produksi narkoba di Korea Utara-nya Kim Jong-il memuncak selama Maret Sulit. Waktu itu, dinas rahasia mulai kehabisan dana revolusi bagi Pemimpin Tertinggi,” kata Kim.

“Setelah ditugasi, saya membawa tiga orang asing ke Korea Utara, lalu membangun tempat produksi di pusat latihan kantor dinas perhubungan 715 Partai Pekerja (partai berkuasa di Korut), lalu memproduksi narkoba.”

“Kami memproduksi ICE (crystal meth atau sabu-sabu). Lalu menjualnya untuk memperoleh dolar yang diberikan kepada Kim Jong-il.



Sumber : BBC

BERITA LAINNYA



Close Ads x