Kompas TV internasional kompas dunia

Taliban Bertemu Uni Eropa-AS di Doha, Kejar Bantuan Kemanusiaan dan Pengakuan

Kompas.tv - 12 Oktober 2021, 16:59 WIB
taliban-bertemu-uni-eropa-as-di-doha-kejar-bantuan-kemanusiaan-dan-pengakuan
Delegasi Taliban bertemu di Qatar dengan utusan Uni Eropa dan AS saat mereka mengejar pengakuan dan dukungan internasional (Sumber: Karim Jaafar/France24 via AFP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

DOHA, KOMPAS.TV - Kelompok Taliban dan para utusan Uni Eropa serta Amerika Serikat hari Selasa, (12/10/2021) menggelar pertemuan tatap muka di Doha, Qatar, dalam upaya Taliban mengejar dukungan dan pengakuan internasional atas kekuasaan mereka, seperti dilansir France24, Selasa, (12/10/2021)

Prioritas utama Taliban saat ini di bidang internasional adalah pengakuan dan bantuan untuk menghindari bencana kemanusiaan, setelah mereka kembali berkuasa bulan Agustus lalu menyusul penarikan pasukan Amerika Serikat setelah 20 tahun berada di Afghanistan bersama sekutunya.

Sekjen PBB Antonio Guterres mendesak dunia untuk memberi bantuan ke Afghanistan untuk mencegah keruntuhan ekonomi, namun pada saat yang sama juga mengecam janji-janji "yang dilanggar" Taliban atas hak perempuan dan hak anak perempuan Afghanistan.

Pembicaraan tatap muka di Doha difasilitasi oleh Qatar yang telah lama menjadi tuan rumah kantor politik Taliban.

Juru bicara Uni Eropa Nabila Massrali mengatakan pertemuan itu akan "memungkinkan pihak Amerika Serikat dan Eropa untuk mengatasi masalah" termasuk menghilangkan seluruh hambatan bagi orang yang ingin pergi dari Afghanistan, akses untuk bantuan kemanusiaan, penghormatan hak-hak perempuan dan mencegah Afghanistan menjadi surga bagi kelompok "teroris".

Baca Juga: Wow, AS Sebut Taliban Profesional Saat Pertemuan Keduanya di Doha

Delegasi Uni Eropa dan Amerika Serikat di Doha, Qatar saat akan bertemu dan berdiskusi dengan kelompok Taliban, Selasa, 12 Oktober 2021 (Sumber: Karim Jaafar/France24 via AFP)

"Ini adalah pertukaran informal di tingkat teknis. Ini bukan merupakan pengakuan terhadap 'pemerintah sementara'," katanya.

Taliban sangat membutuhkan bantuan karena ekonomi Afghanistan berada dalam keadaan yang buruk dengan bantuan internasional terputus, harga pangan naik dan pengangguran melonjak.

Rezim tersebut, yang masih belum diakui sebagai pemerintahan yang sah oleh negara lain, juga menghadapi ancaman keamanan dari kelompok Negara Islam atau Islamic State-Khorasan (IS-K), yang melancarkan serangkaian serangan mematikan dan membunuh banyak warga Muslim Afghanistan. 

"Kami menginginkan hubungan positif dengan seluruh dunia," kata penjabat menteri luar negeri Taliban Amir Khan Muttaqi dalam sebuah acara di Qatar.

"Kami percaya pada hubungan internasional yang seimbang. Kami percaya hubungan yang seimbang seperti itu dapat menyelamatkan Afghanistan dari ketidakstabilan," kata Muttaqi, yang memimpin delegasi Taliban hari Sabtu untuk pembicaraan langsung pertama dengan para pejabat Amerika Serikat sejak penarikan pasukan negara adidaya tersebut dari Afghanistan.



Sumber : Kompas TV/France24

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.