Kompas TV internasional kompas dunia

Partai Pemimpin Syiah Muqtada al-Sadr Menang Pemilu Irak

Kompas.tv - 12 Oktober 2021, 15:46 WIB
partai-pemimpin-syiah-muqtada-al-sadr-menang-pemilu-irak
Muqtada al-Sadr, usai memberikan suara pada pemilihan umum Irak hari Minggu, 10 Oktober 2021. Partai yang dipimpin Muqtada menang pemilu dan meraih 70 kursi di parlemen nasional Irak. (Sumber: AP Photo/Anmar Khalil)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

BAGHDAD, KOMPAS.TV - Partai yang dipimpin ulama Syiah Irak Muqtada al-Sadr meraih suara terbanyak dalam pemilihan umum Irak yang memilih anggota parlemen dalam pemilihan hari Minggu (10/10/2021), seperti dilansir Antara, Selasa, (12/10/2021).

Berdasarkan hasil awal dari beberapa provinsi ditambah ibu kota Baghdad, partai al-Sadr memenangkan lebih dari 70 kursi. Hasil itu dapat memberinya pengaruh yang cukup besar dalam membentuk pemerintahan.

Dalam pidato kemenangan yang disiarkan televisi setempat, Sadr menjanjikan pemerintahan nasionalis yang bebas dari campur tangan pihak asing.

"Kami menyambut semua kedutaan asing yang tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri Irak," katanya.

Al-Sadr menambahkan perayaan kemenangan partainya akan berlangsung di jalan-jalan seluruh negeri "tanpa senjata".

Pemilu hari Minggu digelar beberapa bulan lebih awal, sebagai tanggapan atas unjuk rasa besar tahun  2019 yang ingin menggulingkan pemerintah.

Baca Juga: Irak Selesai Gelar Pemilihan Umum Untuk Membentuk Pemerintahan Baru

Komposisi parlemen Irak saat ini, yang akan diganti oleh pemilihan umum Irak hari Minggu, 10 Oktober 2021. Partai yang dipimpin Muqtada al-Sadr meraih 70 dari 329 kursi parlemen Irak pada pemilu kali ini.  (Sumber: France24 via AFP)

Jumlah pemilih yang rendah pada pemilu kemarin menunjukkan pemungutan suara yang disebut sebagai kesempatan untuk merebut kendali dari elite penguasa tidak akan banyak membantu untuk menggulingkan partai-partai sektarian yang berkuasa sejak 2003.

Sadr makin meningkat pengaruh politiknya di Irak sejak memenangkan 54 kursi dalam pemilihan pada 2018.

Ulama populer ini sekarang menjadi tokoh yang dominan dalam dunia politik Irak, dengan garis politik yang menentang semua campur tangan asing di Irak, termasuk campur tangan Amerika Serikat.

Sadr mendesak penarikan pasukan Amerika Serikat dari Irak dimana Amerika Serikat saat ini mempertahankan kekuatan sekitar 2.500 tentara dalam perang berkelanjutan melawan ISIS.



Sumber : Kompas TV/Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x