Kompas TV internasional kompas dunia

Presiden Xi Jinping Desak Reunifikasi Damai Usai Jet China Sisir Udara Taiwan

Kompas.tv - 9 Oktober 2021, 16:49 WIB
presiden-xi-jinping-desak-reunifikasi-damai-usai-jet-china-sisir-udara-taiwan
Presiden China Xi Jinping menyampaikan pidato pada acara peringatan 110 tahun Revolusi Xinhai di Aula Besar Rakyat di Beijing, Sabtu, 9 Oktober 2021. (Sumber: AP Photo/Andy Wong)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Fadhilah

TAIPEI, KOMPAS.TV - Pemimpin China Xi Jinping mengatakan pada hari Sabtu bahwa reunifikasi "damai" Taiwan dengan daratan China adalah kepentingan Beijing, meskipun diwarni ancaman militer terhadap pulau yang berpemerintahan sendiri itu, seperti dilansir Associated Press, Sabtu, (09/10/2021)

Xi Jinping berbicara pada sebuah acara resmi di Aula Besar Rakyat Beijing yang sebagian besar berfokus pada perlunya Partai Komunis yang berkuasa untuk terus memimpin China saat negara itu meningkat dalam kekuasaan dan pengaruh.

“Reunifikasi bangsa harus diwujudkan dan pasti akan diwujudkan,” Xi bersumpah di depan para politisi, personel militer, dan lainnya yang berkumpul di ruang besar yang berfungsi sebagai tempat duduk legislatif seremonial China.

“Reunifikasi melalui cara damai adalah yang paling sesuai dengan kepentingan keseluruhan bangsa China, termasuk rekan-rekan Taiwan,” tambah Xi Jinping.

Pernyataan Xi datang hanya beberapa hari setelah militer China pesawat militer dalam jumlah sangat besar melewati wilayah pertahanan udara Taiwan dalam latihan yang disebut Taipei sebagai ancaman.

Selama empat hari, mulai minggu lalu, Tentara Pembebasan Rakyat China menerbangkan jet tempur, pembom, dan pesawat peringatan dini udara sebanyak 149 kali menuju Taiwan, dengan manuver tunggal terbesar melibatkan 52 jet tempur.

Baca Juga: China Ancam Perang Dunia Ketiga Bisa Terjadi Kapan Saja, Taiwan: Kami Akan Lawan hingga Akhir

Presiden China Xi Jinping beserta jajaran pemerintahan menyampaikan pidato pada acara peringatan 110 tahun Revolusi Xinhai di Aula Besar Rakyat di Beijing, Sabtu, 9 Oktober 2021. (Sumber: AP Photo/Andy Wong)

Taiwan dan China berpisah tahun 1949 di tengah perang saudara, dengan Partai Nasionalis Kuomintang yang berkuasa saat itu melarikan diri ke pulau itu ketika Komunis Mao Zedong merebut kekuasaan di daratan.

Upacara hari Sabtu di Beijing untuk menghormati peringatan 110 tahun revolusi Tiongkok yang menyebabkan penggulingan kaisar Qing dan pendirian Republik Tiongkok di bawah Sun Yat-sen.

Taiwan merayakan 10 Oktober sebagai Hari Nasional dan pidato Xi menyentuh aspirasi bersama untuk masa depan yang bersatu, meskipun ada perbedaan mencolok antara sistem satu partai otoriter China dan demokrasi multi-partai Taiwan yang dinamis.

Perayaan Hari Nasional Taiwan tahun ini akan menampilkan pameran peralatan militer yang langka, termasuk rudal dan pertunjukan jet tempur yang akan diadakan hari Minggu di depan Gedung Kantor Kepresidenan di pusat ibukota, Taipei.

Itu menandai penyertaan pertama perangkat keras militer dalam perayaan resmi Taipei selama bertahun-tahun, dan yang pertama sejak Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menjabat pada 2016.



Sumber : Kompas TV/Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x