Kompas TV video sinau

Aktivitas Daring Bisa Picu Notification Anxiety, Apa Itu?

Kompas.tv - 10 Oktober 2021, 19:07 WIB
Penulis : Gempita Surya

KOMPAS.TV - Beraktivitas secara daring menuntut orang-orang untuk berada dekat dengan ponsel atau perangkat gadget lain. Namun, komunikasi via digital ini ternyata bisa memunculkan notification anxiety, apa itu?

Notification Anxiety adalah keadaan dimana tubuh merasa takut dan cemas ketika mendengar atau melihat notifikasi pesan masuk dari ponsel.

Kecemasan ini muncul karena banyaknya informasi yang masuk secara terus menerus sepanjang waktu.

Komunikasi via digital juga disebut kerap mengaburkan batas waktu personal, di mana seseorang bisa merasa cemas dianggap slow respon saat tidak segera membalas pesan.

Rasa takut atau cemas juga bisa muncul akibat meningkatnya jumlah pesan yang belum sempat terbaca, karena seseorang berpikir dirinya ketinggalan suatu pembahasan penting, yang disebut juga fear of missing out (FOMO).

Melansir Healthline, Yamalis Díaz, PhD, seorang asisten profesor klinis menyatakan hal ini berkaitan dengan kerja otak yang akan mengirim “sinyal” ke seluruh tubuh sebagai respon ketika merasa “terancam” karena suatu hal, yang dalam hal ini adalah notifikasi smartphone.

Psikolog klinis Maria Mouratidis, PsyD juga mengungkapkan, smartphone membuat pengguna cenderung berada dalam keadaan waspada sepanjang waktu.

Untuk mengatasi kecemasan akibat notifikasi yang terus-terusan masuk, para ahli menyarankan beberapa tips yang bisa dilakukan.

Beberapa di antaranya seperti mengatur jam operasional, menonaktifkan notifikasi saat libur, matikan centang biru atau penanda pesan terbaca, hingga membatasi jumlah waktu yang digunakan untuk mengakses aplikasi di ponsel.

“Penting untuk sangat berhati-hati dalam menggunakan ponsel dan perangkat dengan cara yang lebih kondusif untuk menjaga kesehatan mental. Sisihkan momen-momen tertentu baik untuk melihat ponsel dan mengesampingkannya,” ujar Díaz seperti dikutip dari Healthline.

Baca Juga: Terjebak dalam "Hustle Culture", Budaya Gila Kerja yang Sama Sekali Tidak Keren

(*)

Grafis: Arief Rahman



Sumber : diolah dari berbagai sumber

BERITA LAINNYA



Close Ads x