Kompas TV video sinau

Ternyata Ini Penyebab Kucing Bertarung di Malam Hari

Kompas.tv - 4 Oktober 2021, 18:04 WIB
ternyata-ini-penyebab-kucing-bertarung-di-malam-hari
Ilustrasi kucing bertarung (Sumber: pixabay.com/Rene Schindler)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Sebagian orang pasti pernah mendengar suara kucing bertengkar atau berkelahi di malam hari atau menjelang fajar.

Suara ribut yang dihasilkan dari perkelahian tak jarang mengganggu orang yang sedang beristirahat.

Mungkin sebagian orang berpikir bahwa kucing merupakan binatang yang aktif pada malam hari sehingga mereka berkelahi pada waktu-waktu itu.

Padahal, menurut Shelly Zacharias, Wakil Presiden Urusan Medis di Gallant, Alabama, Amerika Serikat, kucing sebenarnya makhluk krepuskular, yakni peralihan dari siang ke sore hari.

Baca Juga: Apakah Kucing Akan Melupakan Pemiliknya jika Ditinggal Lama?

Dilansir Kompas.com, kucing liar, kata Zacharias, berburu pada waktu fajar dan senja untuk memanfaatkan dinginnya siang hari pada habitat aslinya.

"Kucing domestik atau peliharaan mempertahankan kecenderungan ini untuk lebih aktif pada sore dan malam hari, bukan di siang hari," katanya dilansir dari Pop Sugar, Senin (4/10/2021).

Sementara itu, melansir dari Preventivevet, kucing adalah pemburu alami yang berevolusi untuk menangkap mangsanya selama fajar dan senja.

Kucing yang dipelihara manusia biasanya menjalani kehidupan yang nyaman dan mendapat makanan dari pemiliknya. Tetapi, itu tidak menghilangkan naluri mereka untuk berburu makanan.

Sebagai hewan yang lebih aktif saat fajar dan senja, serta sering berkeliaran pada malam hari, kucing menjadi sering bertemu dengan kucing lain.

Saat bertemu dengan kucing lain ini, tak jarang berakhir dengan perkelahian.

Penyebab kucing berkelahi biasanya faktor persaingan mangsa atau makanan dan pasangan.

Baca Juga: Vaksin Rabies Gratis Untuk Anjing dan Kucing

Di sejumlah tempat, khususnya di kawasan pemukiman padat, pertemuan antarkucing terjadi semakin sering akibat wilayahnya yang menyempit.

Menurut dokter hewan bersertifikat dari Feline Behavior and Training Professional, Marci Koski, dari hasil penelitian diketahui bahwa wilayah jelajah dan teritori kucing menyusut karena lingkungan yang semakin banyak dihuni oleh kucing.

Dengan kata lain, lebih banyak kucing dalam jarak yang dekat, akan menyebabkan lebih banyak pertemuan, dan lebih banyak perkelahian saat kucing bersaing memperebutkan sumber daya.

Pertemuan ini lebih mungkin terjadi pada jam-jam sebelum fajar dan sesudah senja ketika kucing berkeliaran untuk berburu.



Sumber : Kompas.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x