Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Setelah Gojek dan Singapura, Bank Jago Kedatangan Investor Kakap Ribbit Capital dari AS

Kompas.tv - 4 Oktober 2021, 13:13 WIB
setelah-gojek-dan-singapura-bank-jago-kedatangan-investor-kakap-ribbit-capital-dari-as
Bank Jago (Sumber: Antara)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV- Manajemen PT Bank Jago Tbk (ARTO) menyatakan, ada investor baru di perusahaan mereka, yaitu Ribbit Capital. Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan, kehadiran Ribbit menunjukkan minat yang tinggi dari investor kelas dunia terhadap upaya perusahaan dalam memajukan inklusi keuangan digital di Indonesia.

“Hal ini juga mengkonfirmasi besarnya harapan dan kepercayaan investor global terhadap prospek bank digital di Indonesia. Kami tentu menyambut baik partisipasi dan dukungan Ribbit di Bank Jago,” kata Kharim dalam keterangan tertulis, Senin (4/10/2021).

Kharim menjelaskan, 52 persen penduduk dewasa atau sekitar 95 juta orang Indonesia tidak memiliki rekening bank. Dan lebih dari 47 juta penduduk dewasa tidak memiliki akses memadai pada kredit, investasi dan asuransi.

Di sisi lain, tingkat penggunaan ponsel di Indonesia mencapai kisaran 70 persen hingga 80 perrsen. Hal tersebut menandakan tingginya potensi pertumbuhan bank digital dalam rangka menggaet nasabah.

Baca Juga: Seperti Ini Tampilan Meterai Elektronik, Cara Pakai, Hingga Tempat Membelinya

Untuk memaksimalkan potensi tersebut, Bank Jago telah menciptakan ekosistem digital, melalui kerja sama dengan berbagai platform lending serta wealth management.

Setelah terintegrasi dengan Gojek, aplikasi Jago juga telah terintegrasi dengan platform penyedia reksa dana, Bibit, guna memfasilitasi nasabahnya berinvestasi.

Sementara itu, Managing Partner Ribbit Capital Micky Malka menyampaikan, pihaknya tertarik dengan Bank Jago karena bank tersebut adalah bank digital pertama di Indonesia. Bank Jago juga membuat kemajuan luar biasa dalam mengembangkan layanan perbankan digital bagi masyarakat.

“Bank Jago memiliki komitmen sangat kuat untuk melayani nasabah melalui produk perbankan digital dengan teknologi mumpuni yang setara dengan pemain global. Kami senang sekali dapat berpartisipasi dalam perjalanan ini,” ujar Malka.

Baca Juga: Pandora Papers Ungkap Skandal Pajak Ratusan Politisi, Miliarder hingga Tokoh Agama

Ribbit Capital adalah perusahaan venture capital asal Amerika Serikat yang gemar mengoleksi saham fintech dan bank digital di seluruh dunia.

Seperri Capital Float (penyedia layanan pay later di India); bank digital pertama di dunia asal Inggris, Revolut; bank digital besar di Brasil, Nubank; dan aplikasi investasi saham di Indonesia, Ajaib.

Ajaib menjadi portofolio investasi pertama Ribbit di Asia Tenggara, yang kini berlanjut ke Bank Jago. Sebelumnya, Pada 18 Desember 2020, Gojek melalui anak usahanya PT Dompet Karya Anak Bangsa (Gopay) membeli saham Bank Jago senilai Rp2,25 triliun.

Kini Gojek adalah pemegang saham Bank Jago dengan porsi 22,16 persen dari total saham. Kemudian pemerintah Singapura melalui GIC Private Limited membeli saham baru atau right issue Bank Jago senilai Rp2,59 triliun.

Saat ini, GIC atas nama pemerintah Singapura memiliki 8,07 persen saham bank yang sebelumnya bernama Bank Artos tersebut. GIC juga memiliki 145,23 juta saham Bank Jago atas nama Otoritas Keuangan Singapura (MAS) setara 1,05 persen.



Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x