Kompas TV internasional kompas dunia

Kematian Akibat Covid-19 Sentuh Rekor Baru, Rusia Belum Berniat Lockdown

Kompas.tv - 4 Oktober 2021, 07:56 WIB
kematian-akibat-covid-19-sentuh-rekor-baru-rusia-belum-berniat-lockdown
Petugas kesehatan membawa seorang pasien COVID-19 ke sebuah rumah sakit di Kommunarka, dekat Moscow, Rusia. Rusia mencatat rekor kematian harian tertinggi akibat COVID-19 pada Minggu, 3 Oktober 2021. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Desy Afrianti

MOSCOW, KOMPAS.TV - Rusia melaporkan rekor tertinggi jumlah kematian harian akibat Covid-19 pada Minggu (3/10/2021). Dalam minggu ini, Rusia sudah lima kali mencapai rekor baru.

Tim Gugus Tugas Virus Corona Nasional Rusia mengatakan, sebanyak 890 kematian tercatat selama 24 jam terakhir. Jumlah ini melebihi jumlah kematian sebanyak 887 jiwa yang dilaporkan pada hari Jumat (1/10/2021). Tim gugus tugas juga mengatakan, jumlah infeksi baru pada hari terakhir adalah yang tertinggi kedua tahun ini, yaitu sebanyak 25.769 kasus.

Baca Juga: Wakil Menlu AS Desak Turki Tidak Beli Lebih Banyak Senjata Canggih dari Rusia

Seperti dikutip dari The Associated Press, Rusia merupakan negara berpenduduk 146 juta orang dan memiliki angka kematian tertinggi di Eropa akibat pandemi, yaitu hampir 210.000 orang.

Namun terlepas dari meningkatnya kasus baru dan kematian karena Covid-19, para pejabat Rusia mengatakan tidak ada rencana untuk memberlakukan lockdown. Saat ini mereka hanya memberlakukan aturan pemakaian masker, tetapi penegakannya masih longgar.

Pada musim panas lalu, negara ini meminta bukti vaksinasi atau tes PCR negatif bagi pengunjung restoran dan bar di dalam ruangan. Namun program itu dibatalkan setelah pemilik bisnis mengeluhkan penurunan pendapatan.

Baca Juga: Rusia Ancam Blokir YouTube Usai Hapus Akun Media RT, Pemerintah Jerman Ikut Terseret

Meskipun Rusia menciptakan vaksin virus corona sendiri, yaitu Sputnik V, namun hanya 32,5% penduduknya yang sudah mendapatkan satu suntikan pertama, dan hanya 28% yang telah divaksinasi penuh. 

Selain itu, tes antibodi virus corona sangat populer di Rusia dan beberapa pengamat menyatakan, hal ini berkontribusi pada rendahnya jumlah vaksinasi.
 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x