Kompas TV internasional kompas dunia

Geram Atas Pernyataan Presiden Macron, Aljazair Tarik Duta Besar dari Prancis

Kompas.tv - 3 Oktober 2021, 11:41 WIB
geram-atas-pernyataan-presiden-macron-aljazair-tarik-duta-besar-dari-prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam konferensi pers di Paris, Prancis, Selasa, 28 September 2021. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Gading Persada

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Aljazair memanggil pulang Duta Besar untuk Prancis guna berkonsultasi setelah negara Eropa itu membatasi visa untuk warga negaranya.

Otoritas setempat menyatakan telah memanggil Duta Besar Prancis untuk Aljazair setelah Paris memutuskan untuk memangkas jumlah visa yang dikeluarkan untuk warga negara Aljazair dan negara-negara lain wilayah Afrika Utara.

“Kami akan mengurangi jumlah visa secara signifikan,” kata Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin di Paris dikutip dari Aljazeera.com, Minggu (3/10/2021).

Baca Juga: Larang Sembelih Hewan Secara Halal, Muslim Belgia Ajukan Banding

“Jumlah visa yang dikeluarkan untuk Aljazair dan Maroko akan dikurangi 50 persen, sementara visa yang diberikan untuk warga negara Tunisia akan dikurangi dua pertiganya,” imbuhnya.

Kementerian Luar Negeri Aljazair menggambarkan langkah tersebut sebagai keputusan sepihak dari pemerintah Prancis.

Diketahui, Migrasi penduduk telah menjadi masalah utama di antara kubu konservatif dan sayap kanan menjelang kampanye pemilihan umum di Prancis.

Kandidat presiden sayap kanan Prancis, Marine Le Pen memberikan dukungan yang memenuhi syarat untuk pengurangan visa bagi warga asing.

Menurutnya, pemerintah Presiden Emmanuel Macron menunggu terlalu lama sebelum bertindak.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Maroko, Nasser Bourita Selasa lalu mengecam keputusan Prancis dan menyebut hal ini tidak dapat dibenarkan.

Bourita menjelaskan negaranya telah mengeluarkan 400 dokumen konsuler kepada warga Maroko yang diusir dari Prancis, tetapi jumlahnya terbatas karena banyak dari mereka menolak untuk mengikuti tes virus Corona, yang diperlukan untuk masuk kembali ke Maroko.

"Itulah masalah yang harus diatasi Prancis”, kata Bourita dalam konferensi pers di ibu kota Rabat.

Baca Juga: China Buat Rekor Terbanyak Pesawat Militernya Masuki Taiwan pada Dua Hari Beruntun, Total 77 Pesawat



Sumber : Kompas TV/Al Jazeera


BERITA LAINNYA



Close Ads x