Kompas TV nasional berita utama

Faldo Maldini Sebut Mahasiswa yang Unjuk Rasa Tidak Sayang Tenaga Kesehatan dan Keluarga

Kompas.tv - 27 September 2021, 16:13 WIB
faldo-maldini-sebut-mahasiswa-yang-unjuk-rasa-tidak-sayang-tenaga-kesehatan-dan-keluarga
Juru Bicara DPP PSI, Faldo Maldini (Sumber: Twitter/@FaldoMaldini)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini sebut mahasiswa yang berunjuk rasa untuk nasib pegawai KPK tidak menyayangi tenaga kesehatan dan keluarganya.

Lantaran telah memilih melakukan aktivitas berkerumun dalam menyampaikan aspirasinya terkait nasib pegawai KPK.

“Terkait demonstrasi mahasiswa yang ingin berkerumun berarti tidak sayang sama tenaga kesehatan, tidak sayang dengan keluarganya, bahkan tidak sayang dengan diri sendiri, tidak sayang pula sama gerobak-gerobak ekonomi rakyat yang sudah mulai bergeliat,” ujar Faldo Maldini, Senin (27/9/2021)

Faldo lebih lanjut mempertanyakan ada kepentingan siapa di balik aksi demonstrasi mahasiswa menyoal nasib pegawai KPK. Sebab, kerumunan tidak diperbolehkan meskipun situasi angka positif Covid-19 menurun.

Baca Juga: Jokowi Seolah Tak Mau Tahu Nasib Pegawai KPK Korban TWK, BEM SI: Ini Urusan Negara, Soal Rakyat

“Jadi ini kepentingan siapa? Kami memohon untuk menahan diri, kita semua ingin keluar dari pandemi, vaksinasi terus digenjot tahun ini, sudah cukup amunisi kita untuk mencapai target,” kata Faldo Maldini yang merupakan Mantan Ketua BEM UI.

“Kan ada prediksi varian-varian baru itu, itu yang ingin diantisipasi terus. Jadi sekali lagi kami berharap semuanya saling menjaga kritis dan kritik ya silakan saja, bahkan harus. Tapi semua kritik akan dijawab dengan pemenuhan tanggung jawab.”

Sebagai informasi, hari ini Badan Eksekutif Mahasiswa di seluruh Indonesia menggelar aksi unjuk rasa menyoal pemecatan 56 pegawai KPK. BEM SI kecewa karena Presiden Jokowi tidak memberikan respons tegas terhadap masa depan KPK.

“Ini yang paling memantik kita. TWK ini bermasalah, rasis, memuat pelanggaran HAM, mengganggu privasi orang dan pertanyaan-pertanyaan aneh,” kata Presiden BEM UNS Zakky Musthofa Zuhad.

Baca Juga: Pemecatan 75 Pagawai KPK Jadi Puncak Pelemahan Pemberantasan Korupsi, BEM SI: Saatnya Turun ke Jalan

BEM SI, kata Zakky, sejak awal mengawal upaya-upaya pelemahan terhadap KPK, mulai dari reformasi dikorupsi, revisi undang-undang KPK, hingga mengawal pengangkatan Firli Bahuri menjadi Ketua KPK yang dinilai punya track record yang buruk.

Ngawal juga reformasi dikorupsi, revisi Undang-Undang KPK, pimpinan KPK yang bermasalah, hingga beberapa pelanggaran etik yang dilakukan para pimpinan KPK tersebut. Banyak pelanggaran kode etik yang dilakukan pimpinan KPK itu sendiri,” jelas Zakky.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x