Kompas TV regional kriminal

Ibu Korban Pencabulan Berkedok Pesugihan Jadi Tersangka, Dukun Terduga Pelaku Masih Diburu

Kompas.tv - 26 September 2021, 22:14 WIB
ibu-korban-pencabulan-berkedok-pesugihan-jadi-tersangka-dukun-terduga-pelaku-masih-diburu
Ilustrasi: pelecehan seksual. pemerkosaan kekerasan penculikan pencabulan (Sumber: Shutterstock/Kompas.com)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Hariyanto Kurniawan

MUNA, KOMPAS.TV - Setelah menetapkan seorang ibu berinisial ZY sebagai tersangka dalam kasus pencabulan yang menimpa putrinya sendiri, kini Polres Muna, Sulawesi Tenggara tengah memburu terduga pelaku AU.

Kasat Reskrim Polres Muna Iptu Hamka menerangkan, AU merupakan seorang dukun yang memiliki hubungan dengan ZY atas kepentingan praktik pesugihan.

Karena dorongan AU yang meminta perempuan lain sebagai tumbal pesugihan, ZY pun memaksa putrinya yang berinisial W untuk mengikuti permintaan itu.

Kepada pihak kepolisian, W mengaku telah dipaksa AU melakukan hubungan badan sebagai syarat agar ibunya yakni ZY mendapat kekayaan dalam waktu yang singkat.

Baca Juga: Ingin Kaya Raya, Ibu Serahkan Putrinya ke Dukun sebagai Tumbal Pesugihan

Lepas itu, W mengadukan kejadian itu kepada ayahnya dan membuat laporan ke Polres Manu sebagai perkara tindak pidana pencabulan.

Namun, hingga detik ini, AU yang menjadi terduga pelaku pencabulan masih dalam proses pencarian polisi.

"Sampai saat ini, (keberadaan AU) belum ditemukan. Namun, masih dalam pengejaran oleh tim kami," kata Hamka dalam Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Minggu (26/9/2021).

Sementara itu, terkait kemungkinan adanya korban aksi pencabulan AU yang lain, Hamka mengatakan bahwa pihaknya dapat memastikan.

"Untuk itu, saat ini kami masih mendalaminya karena belum ada informasi atau pihak-pihak lain yang melaporkan tindakan-tindakan AU," ujar Hamka.

Baca Juga: Tambah 14, Korban Pencabulan oleh Guru Ngaji di Ogan Ilir Jadi 26

Kemudian, terkait kondisi korban, Hamka menyampaikan bahwa kini W tengah dalam pengawasan ayah kandungnya.

"Polres Muna, melalui Unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak), juga sudah melakukan edukasi (kepada keluarga korban). Semoga kondisinya dapat segera pulih," ungkap Hamka.

Selain itu, lanjut Hamka, pihak kepolisian juga akan terus berkoordinasi dengan keluarga korban guna memantau kondisi W ke depannya.

Sebelumnya, ketika laporan kepolisian selesai dibuat, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Muna pun telah melakukan pendampingan terhadap korban.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x