Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra
BERLIN, KOMPAS.TV - Jerman mulai melakukan pemungutan suara hari ini, Minggu (26/9/2021), dalam salah satu pemilihan umum (pemilu) yang hasilnya paling tidak dapat diprediksi dalam sejarah pemilu negara itu.
Seperti dilansir Straits Times, kubu konservatif didukung petahana Kanselir Angela Merkel bersaing sengit dengan kubu Sosial Demokrat kiri-tengah untuk meraih status mayoritas di parlemen di penghujung pemerintahan Merkel.
Pemilu bersejarah ini menandai berakhirnya 16 tahun kekuasaan Angela Merkel dan menempatkan Jerman yang dipandang sebagai ikon stabilitas, kini masuk dalam periode baru ketidakpastian.
Jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat, aliansi CDU-CSU Angela Merkel meraih 23 persen, di belakang Sosial Demokrat (SPD) kiri-tengah yang mengumpulkan 25 persen dan masih dalam margin error.
Namun prediksi jajak pendapat itu masih perlu dibuktikan dari hasil penghitungan suara pemilu.
"Kami pasti akan melihat beberapa kejutan pada hari Minggu," kata Dr Nico Siegel, kepala perusahaan polling Infratest Dimap.
Terlepas dari keunggulan SPD dalam jajak pendapat, kemenangan bagi kaum konservatif "tidak dapat dikesampingkan", katanya. "Perlombaan untuk tempat pertama terbuka lebar."
Pemungutan suara dibuka pada pukul 0600 GMT atau pukul 13.00 WIB dan akan ditutup pada 1600 GMT atau pukul 23.00 WIB.
Sekitar 40 persen dari 60,4 juta pemilih Jerman yang memenuhi syarat mengatakan, mereka ragu-ragu dalam menentukan pilihan. Sementara proporsi yang sama memberikan suara mereka melalui pos, termasuk Angela Merkel sendiri.
Persaingan untuk posisi kanselir bermuara pada persaingan antara dua orang yaitu Menteri Keuangan dan Wakil Rektor Olaf Scholz, 63, dari kubu SPD, dan Armin Laschet, 60, dari CDU-CSU.
Sumber : Kompas TV/Straits Times