Kompas TV video sinau

Mengenal Varian R.1, Mutasi Baru Virus Corona, Seberapa Bahaya?

Kompas.tv - 26 September 2021, 16:34 WIB
Penulis : Gempita Surya

KOMPAS.TV - Para peneliti mengidentifikasi strain lain dari virus Covid-19 yaitu varian R.1 yang ditemukan dalam jumlah kecil kasus Covid-19 di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, China, India, dan Eropa bagian barat.

Melansir Newsweek seperti dikutip dari outbreak.info, hingga 22 September 2021 tercatat ada 10.567 kasus R.1 yang dilaporkan terdeteksi di seluruh dunia.

Mutasi varian R.1 pertama kali terdeteksi di Jepang pada 2020. varian ini bahkan sudah menyebar di 47 negara bagian Amerika Serikat.

Menurut Laporan Mingguan Morbiditas dan Kematian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) tertanggal 21 April, mutasi ini telah ada di Amerika Serikat pada awal April 2021.

Varian R.1 adalah salah satu varian yang mengandung sejumlah mutasi, di antaranya D614G dan W152L. Mutasi W152L juga ditemukan dalam varian kecil dari strain Delta yang terdeteksi di India.

Meski jumlah infeksi rendah, mutasi baru yang ditemukan pada varian ini bisa membuatnya lebih mudah menyebar. CDC juga menemukan varian R.1 memiliki kemungkinan infeksi ulang.

WHO belum memasukkan varian R.1 dalam kategori Variant of Concern (VOC) maupun Varian of Interest (VOI). Varian R.1 saat ini ada di kategori 'Variants Under Monitoring'.

Selain itu, menurut Amesh A. Adalja, MD dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health's Center for Health Security, kecil kemungkinan varian R.1 akan menyalip varian Delta sebagai mutasi virus Sars-Cov-2 yang paling parah.

Mengutip Health, asisten profesor peneliti penyakit menular di Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern, Ramon Lorenzo Redondo, PhD mengatakan cara terbaik untuk menjaga diri agar aman dari berbagai strain SARS-Cov-2 apa pun, adalah dengan mendapatkan vaksinasi lengkap serta tetap menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Bukti Baru Penelitian Patahkan Teori Covid-19 Berasal dan Berawal dari Kebocoran Laboratorium

(*)

Grafis: Arief Rahman



Sumber : diolah dari berbagai sumber

BERITA LAINNYA



Close Ads x