Kompas TV regional peristiwa

Hujan Lebat, 3.642 Rumah di Gunung Mas Kalteng Terendam Banjir

Kompas.tv - 25 September 2021, 20:29 WIB
hujan-lebat-3-642-rumah-di-gunung-mas-kalteng-terendam-banjir
Sebanyak 3.642 rumah di  Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah, terendam banjir, sementara 13.638 jiwa terdampak akibat kejadian itu. (Sumber: BNPB)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

GUNUNG MAS, KOMPAS.TV – Sebanyak 3.642 rumah di  Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah, terendam banjir, sementara 13.638 jiwa terdampak akibat kejadian itu.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/9/2021), mengatakan, banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi selama beberapa hari.

Banjir tersebut merendam sejumlah kecamatan, yakni Kecamatan Kurun, Tewah, Mihing Raya, Sepang dan Rungan Hulu.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, 25 September 2021: Siaga Banjir di Jawa Barat, Bengkulu, Sumbar

Selanjutnya, Kecamatan Rungan, Rungan Bara, Manuhing, Manuhing Raya, Kahayan Hulu Utara, Damang Batu, dan Miri Minasa.

“Mengakibatkan sebanyak ± 3.685 KK atau 13.638 jiwa terdampak,” jelasnya.

“Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov. Kalimantan Tengah terdapat 3.642 unit rumah terdampak,” lanjutnya.

Dia menambahkan, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Mas telah melakukan penyaluran bansos.

Baca Juga: 17 Kelurahan di Palangkaraya Terendam Banjir Lebih dari 2 Pekan

Penyaluran yang dilakukan di Kelurahan Teweh pada hari ini telah mencapai 7.250 kilogram beras.

Terkait peristiwa tersebut, lanjut dia, status tanggap darurat banjir diperpanjang dari 16 September hingga 30 September 2021.

“Kondisi terkini di lapangan, daerah yang masih terendam banjir adalah Kecamatan Rungan Hulu, akan tetapi kondisi air sudah mulai surut,” tambahnya.

Baca Juga: Kebanjiran Petani Sorong Gagal Panen

BNPB mengimbau untuk seluruh masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan (pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan.

“Potensi angin kencang, hujan deras dalam waktu singkat, puting beliung serta potensi cuaca yang memicu terjadinya bahaya hidrometeorologi,” lanjutnya.



Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x