Kompas TV nasional update

Munas dan Konbes NU 2021 Dibuka Wapres Maruf Amin Siang Ini, Dihadiri 250 Ulama dan Nahdliyin

Kompas.tv - 25 September 2021, 10:57 WIB
munas-dan-konbes-nu-2021-dibuka-wapres-maruf-amin-siang-ini-dihadiri-250-ulama-dan-nahdliyin
Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2021 dibuka oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, hari ini, Sabtu (25/9/2021). (Sumber: Panitia Munas dan Konbes NU 2021)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) akan dibuka oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, hari ini, Sabtu (2y5/9/2021). Acara tersebut diselenggarakan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada 25-26 September 2021.

Forum tertinggi kedua di bawah Muktamar NU ini akan membahas berbagai persoalan bangsa di berbagai bidang. 

“Rencananya siang ini akan dibuka oleh Wapres KH Ma'ruf Amin. Tapi dibatasi 250 ulama, pengurus dan Nahdlyin,” kata Juri Ardiantoro, ketua pelaksana Munas dan Konbes NU 2021 sebagaimana rilis resmi yang diterima redaksi.

Rencananya, Wapres akan membuka Munas Alim Ulama ini pada pukul 13.00 WIB. Namun kali ini, tidak banyak yang akan hadir seperti lazimnya Munas-Konbes NU sebelum-sebelumnya yang biasanya dihadiri ribuan jamaah NU. 

Para peserta yang hadir langsung pun sudah divaksin dan sudah menjalani tes swab PCR. Panitia juga akan menyiarkan acara pembukaan secara daring melalui kanal-kanal media sosial NU.  

Lalu apa yang dibahas para alim ulama pada Munas-Konbes NU 2021 ini?

Sebagaimana tercantum dalam draf materi Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2021, bidang-bidang yang menjadi pembahasan antara lain adalah tentang kesehatan, polhukam (politik, hukum, dan keamanan), pendidikan, ekonomi, dan kesejahteraan rakyat (kesra).

Pembahasan tersebut akan menghasilkan sejumlah butir rekomendasi dari setiap bidang dan ditujukan kepada pemerintah.

Baca Juga: Munas dan Konbes NU 2021: Para Ulama akan Kaji Tiga Persoalan Hukum, Penodaan Agama Salah Satunya

“Di bidang kesehatan, forum akan membahas persoalan dari sisi hulu, tengah, dan hilir, yaitu mulai dari sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan, proses vaksinasi massal, hingga pentingnya pembenahan sistem kesehatan nasional,” ungkap Juri.

Selain itu, akan dibahas juga terkait bidang polhukam, kepemimpinan dan kebijakan pemerintah selama masa pandemi Covid-19 juga akan disorot. NU melihat, kepercayaan publik berpotensi menurun bila aturan tidak dijalankan secara konsisten.

“Munas Alim Ulama dan Konbes NU juga menyinggung tentang pentingnya Pemerintah Pusat dan Daerah fokus kepada penanganan pandemi sebagai isu kesehatan dan kemanusiaan, bukan isu politik partisan,” ujar Juri.

NU juga melihat perlunya Komisi Pemberantasan Korupsi untuk lebih intensif mengawal penggunaan anggaran PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), termasuk yang diperuntukkan untuk bantuan sosial (bansos) dalam rangka memelihara good governance dalam situasi kahar, yaitu tidak terduga atau tidak dapat diantisipasi.

Dalam forum nanti juga akan ada bahtsul masa’il al-waqii'yyah yang akan mengangkat tiga pembahasan yakni Hukum Gelatin, Daging Berbasis Sel, dan Cryptocurrency dalam Pandangan Fikih.

Kemudian, bahtsul masa’il al-maudhuiyyah akan mengangkat hal terkait Moderasi NU dalam Politik, Metode Istinbath Maqashidi, Pandangan Fikih Islam Tentang ODGJ.

Sementara bahtsul masa’il al-qanuniyyah membahas Telaah UU NO. 1/PNPS/1965 tentang Penodaan Agama, Pajak Karbon dalam RUU Ketentuan Umum Perpajakan (KUP), dan RUU Larangan Minuman Beralkohol.

Peserta yang hadir terdiri dari unsur kepengurusan PBNU; Mustasyar, Syuriyah, A’wan, Tanfidziyah, utusan Badan Otonom dan Lembaga serta delegasi dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia dengan jumlah total peserta sebanyak 250 orang.

Baca Juga: Munas-Konbes NU 2021: Pertama dalam Sejarah, Pertemuan Ulama NU Digelar Saat Wabah

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x