Kompas TV nasional peristiwa

Jubir Angling Dharma: Kami Bukan Kerajaan!

Kompas.tv - 23 September 2021, 18:44 WIB
jubir-angling-dharma-kami-bukan-kerajaan
Penampakan salah satu warga yang dibangun oleh Sultan Jamaludin Firdaus, pimpinan rumah Angling Dharma di Kabupaten Pandeglang, Banten (Sumber: KOMPAS.com/ACEP NAZMUDIN)
Penulis : Vidi Batlolone | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS. TV – Juru Bicara Angling Dharma meluruskan isu yang menyebut kelompok mereka sebagai kerajaan. Angling Dharma disebutkan hanya kelompok sosial kemasyarakatan dan bukan berbentuk kerajaan.

"Kami mengatakan itu (Angling Dharma) bukan sebuah kerajaan dan atau mendirikan kerajaan. Baginda (Iskandar Jamaludin Firdaus ) pun bukan disematkan sebagai seorang raja,” kata Juru Bicara Angling Dharma Aki Jamil, di Pandeglang, Banten, Kamis (23/9/2021).

Aki Jamil meminta isu soal Angling Dharma sebagai sebuah kerajaan, yang terlanjur tersebar di masyarakat, tidak diperpanjang lagi. Sebab isu itu telah menimbulkan kegaduhan si masyarakat.

“Jadi saya mengklairifikasi berita-berita kemarin yang viral. Jadi kita jangan sampai ada kegaduhan di tengah masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Pengakuan Warga yang Rumahnya Dibangun Oleh Baginda Kerajaan Angling Dharma

Dia mengatakan kelompoknya terkejut mendengar dan membaca berita soal Angling Dharma yang disebutkan sebagai sebuah kerajaan.

Menurutnya kelompok tersebut tidak pernah menobatkan “baginda” sebagai seorang raja. Sebab dia menyebut di Kecamatan Mandalawangi Pandeglang, tidak ada ada kerajaan.

Memang pemimpin kelompok tersebut yaitu Iskandar Jamaludin Firdaus suka menggunakan simbol-simbol kerajaan.

Penggunaan nama “sultan” dan menggunakan aksesoris kerajaan, termasuk mendirikan monumen-monumen, itu semua hanya sekadar simbol.

Baca Juga: Gubernur Banten Klaim Lebih Banyak Bangun Rumah Warga Dibanding Sultan Jamaludin Angling Dharma

“Itu hanya sebuah simbol,” tukas Aki Jamil.

Dia mengatakan sosok Iskandar yang disebut sebagai “baginda” dalam kelompok tersebut, memang gemar berpenampilan “nyentrik”, sehingga terkesan mirip seorang raja.

“Memang beliau orang yang nyentrik. Bangunannnya, cara berpakaiannya itu nyentrik,” kata Aki Jamil.

Karena itu, orang luar yang tidak mengenal kerapkali salah mempersepsikan kelompok Angling Dharma.

Baca Juga: Heboh! Apakah Kerajaan Angling Dharma di Banten Nyata?

“Kalau orang sepintas melihat, belum tahu dalamnya, memang wajarlah berpikiran seperti itu,” katanya.

Namun sebenarnya, menurut Aki Jamil, Angling Dharma merupakan kelompok sosial yang kegiatan-kegiatannya pun bersifat sosial.

“Beliau (baginda) memang orang yang peduli terhadap masyarakat,” terangnya.

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x