Kompas TV nasional update

Tokoh Muda Lintas Agama akan Bicara Hoaks dan Misinformasi di Acara Facebook

Kompas.tv - 23 September 2021, 14:46 WIB
tokoh-muda-lintas-agama-akan-bicara-hoaks-dan-misinformasi-di-acara-facebook
Ilustrasi Facebook. (Sumber: Pexels)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Platform Facebook di Indonesia menggandeng anak-anak muda lintas agama dan kreator konten untuk mencegah penyebaran misinformasi yang marak terjadi, khususnya terkait covid-19. Mereka adalah anak-anak muda lintas muda yang memang sejak lama getol bicara toleransi di media sosial.

Selain itu Facebook juga membuat gerakan #TahanDulu di beberapa kota yang dilakukan secara daring.

“Memberi konteks yang tepat adalah salah satu cara kami mengatasi misinformasi. Itulah tujuan utama dari kampanye #TahanDulu yaitu mengingatkan orang-orang Indonesia untuk membuat keputusan tepat tentang apa yang ingin dibaca dan bagikan secara online,” tutur kepala kebijakan Publik Facebook Asia Tengga, Rahimah Abdulrahim dalam keterangan tertulis.

Sehingga, kata Rahimah,   covid-19 di Indonesia dengan pelbagai hoaks, disinformasi maupun misinformasi bisa teratasi. Bahkan, ia menyebut, semua orang dengan kampanye ini bisa ikut gerakan bersama facebook.

“Semua orang dapat turut ambil bagian untuk bersama-sama melawan covid-19,” tambahnya.

Ketiga tokoh lintas iman itu adalah Habib Husein bin Ja’far (Islam) Pendeta Yerry Pattinasarany (katolik) dan Yan Mitha Djaksana (Hindu) melalui Halaman Facebook Indonesia.

Sebagai pembuka gerakan ini, nanti malam Kamis 23 September 2021 pada pukul 19.00 WIB akan diselenggarakan Roadshow perdana bersama tiga tokoh muda lintas agama.

Ketiganya diharapkan akan mengulas secara mendalam pandangan agama terhadap hoaks dan misinformasi, serta memberikan tips terhindar dari jebakan keduanya.   

“Kami berharap roadshow virtual #TahanDulu ini masyarakat akan semakin memahami bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari misinformasi seputar covid-19 dan dapat berpikir ulang, serta memeriksa kebenaran informasi yang diterima sebelum dibagi di media sosial,” tuturnya.

Facebook percaya, kolaborasi dan peran serta masyarakat adalah kunci meredam misinformasi covid. Kegiatan ini sendiri facebook juga menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dan akan diselenggarakan di lima kota. 

“Untuk mempercepat langkah kita untuk keluar dari pandemi ini,” tutupnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x