Kompas TV nasional sosial

Disdik DKI Akui Kaget Terima Informasi 25 Klaster Covid-19 Sekolah Tatap Muka Jakarta

Kompas.tv - 23 September 2021, 13:04 WIB
disdik-dki-akui-kaget-terima-informasi-25-klaster-covid-19-sekolah-tatap-muka-jakarta
Ilustrasi kegiatan belajar mengajar di sekolah. (Sumber: Tribunnews.com/Ist)
Penulis : Hasya Nindita | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Bidang SMP-SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Putoyo, mengaku kaget saat mendapat informasi mengenai data adanya 25 klaster Covid-19 pada pembelajaran tatap muka (PTM) di Jakarta.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui webiste sekolah.data.kemdikbud.go.id tersebut menuliskan data survei per tanggal 22 September 2021 yang menyebutkan ada 25 klaster Covid-19 dari 897 responden sekolah yang mengisi survei.

Total Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang tercatat positif Covid-19 mencapai 227 kasus. Sedangkan siswa atau peserta didik yang terpapar Covid-19 dan berstatus positif terhitung 241 kasus.

Putoyo mengatakan, pihaknya belum menerima laporan kasus positif Covid-19 di lingkungan sekolah selama PTM terbatas berlangsung.

"Belum ada kalau kasus klaster (PTM) di kami, makanya kami agak kaget mendengarnya," ujar Putoyo saat dihubungi melalui telepon, Kamis (23/9/2021).

Baca Juga: Soal 25 Klaster Covid-19 Sekolah Tatap Muka Jakarta, Disdik DKI: Datanya Belum Dapat

Setelah mendengar informasi klaster Covid-19, Disdik bersama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) akan mencoba melihat sekolah mana saja yang dinyatakan ada klaster Covid-19 oleh Kemendikbud.

"Ini kan survei Kemendikbud. Kami akan mencoba dengan Kemendikbud untuk melihat sekolah-sekolah mana yang dinyatakan seperti itu," ujarnya. 

Disdik juga meminta agar Kemendikbud bisa membuka data lebih rinci terkait sekolah mana saja yang menjadi klaster Covid-19 saat belajar tatap muka.

"Kami koordinasi dengan Dinkes DKI untuk menyisir sekolah-sekolah ini karena datanya di kami untuk 25 sekolah kami belum ada data rinci, datanya belum dapat," kata Putoyo. 

Namun, Putoyo mengatakan, keterpaparan penularan Covid-19 belum tentu terjadi saat PTM berlangsung.

"Kalau (yang positif) satu kan belum tentu dari situ (belajar tatap muka), tapi kalau ada beberapa (positif) dan selalu jika ada kayak gitu kita langsung koordinasi dengan Dinkes melalui puskesmas setempat dan langsung dikejar ke mana, karena memang sumber (penularan) bisa jadi bukan dari PTM," ujar dia.

Baca Juga: Beredar Informasi 25 Klaster Covid-19 Sekolah Tatap Muka di Jakarta, Wagub DKI: Akan Kami Periksa

Putoyo mengatakan, setelah berkoordinasi dengan Dinkes, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Kemendikbud.

"Kita kan merapatkan barisan di kita dulu lah (bersama Dinkes). Nanti di Kemendikbud kita juga coba untuk lihat data-data itu, pusdatinkom sedang berusaha cari data itu, itu pusdatinkom Disdik," ujar dia.

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x