Kompas TV regional update

Temuan 25 Klaster Covid-19 Selama PTM Terbatas, Dinkes DKI Jakarta akan Investigasi Lebih Lanjut

Kompas.tv - 23 September 2021, 12:33 WIB
temuan-25-klaster-covid-19-selama-ptm-terbatas-dinkes-dki-jakarta-akan-investigasi-lebih-lanjut
Ilustrasi seorang murid sedang belajar tatap muka di sekolah. (Sumber: DEFRIATNO NEKE )
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Jakarta yang telah digelar selama hampir empat pekan terakhir, diduga mulai memunculkan klaster-klaster baru penyebaran Covid-19.

Berdasarkan hasil survei Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), ada 25 klaster Covid-19 di Jakarta yang terbentuk dari penyelenggaraan PTM terbatas.

Terkait temuan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pihaknya masih harus melakukan investigasi lebih lanjut.

Karena, menurut Widyastuti, belum ada kepastian apakah sejumlah titik penuluran Covid-19 tersebut benar-benar terjadi saat PTM berlangsung atau tidak.

Baca Juga: Beredar Informasi 25 Klaster Covid-19 Sekolah Tatap Muka di Jakarta, Wagub DKI: Akan Kami Periksa

"Mungkin (penularannya) berasal dari keluarga atau saat interaksi di jalan, karena tidak semuanya mempunyai kendaraan pribadi," kata Widyastuti, dilansir dari Kompas.com, Kamis (23/9/2021).

Meski begitu, Widyastuti tetap tidak menutup kemungkinan jika PTM terbatas di Jakarta memang menjadi klaster penularan Covid-19.

Maka dari itu, untuk memastikan penyebabnya, Dinkes dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta perlu melakukan pemeriksaan yang lebih intens.

"Selama PTM berlangsung, kasus positif pasti ada tapi apakah itu murni berasal dari sekolah? Tentu perlu investigasi lebih intens sehingga kami bisa menyatakan bahwa itu memang klaster," tutupnya.

Baca Juga: Ratusan Siswa Diketahui Positif Covid-19 saat Kegiatan Belajar Tatap Muka di Jakarta dan Jawa Tengah

Di lain sisi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria percaya pelaksanaan protokol kesehatan oleh sejumlah sekolah sudah sesuai aturan selama proses belajar tatap muka.

"Kemungkinan (penularan Covid-19) itu terjadi dalam perjalanan (ke sekolah) atau di rumah, bukan di sekolah," ujarnya.

Adapun, dari 25 klaster PTM yang ditemukan Kemendikbud Ristek, delapan di antaranya berada di Jakarta Barat dan enam lainnya di Jakarta Timur.

Sedangkan di Jakarta Utara dan Jakarta Selatan sama-sama terdapat lima klaster PTM, sementara di Jakarta  Pusat ada satu klaster.

Untuk jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19, rinciannya terdiri atas 227 pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) serta 241 siswa atau peserta didik.



Sumber : Kompas.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x