Kompas TV internasional kompas dunia

Presiden Filipina Kecam Negara yang Egois Vaksin

Kompas.tv - 22 September 2021, 06:33 WIB
presiden-filipina-kecam-negara-yang-egois-vaksin
Presiden Filipina Rodrigo Duterte berpidato melalui video dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-76, Selasa (21/9/2021). (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Fadhilah

NEW YORK, KOMPAS.TV – Dalam pidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-76, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengkritik negara-negara kaya karena menimbun vaksin Covid-19. Sementara sebagian besar negara berkembang mengalami kekurangan pasokan.

“Gambarnya suram. Ini adalah kekeringan vaksin buatan manusia yang melanda negara-negara miskin,” kata Duterte dalam sebuah pesan yang disampaikan melalu video, Selasa (21/9/2021).

“Negara-negara kaya menimbun vaksin yang menyelamatkan jiwa, sementara negara-negara miskin menunggu tetesan. Mereka sekarang berbicara tentang suntikan booster, sementara negara berkembang mempertimbangkan setengah dosis hanya untuk bertahan," tambahnya.

Baca Juga: PBB Desak Pemimpin Dunia Tingkatkan Upaya Perangi Perubahan Iklim

"Ini mengejutkan di luar keyakinan dan harus dikutuk secara apa adanya. Ini merupakan tindakan egois yang tidak dapat dibenarkan secara rasional atau moral," ujar Duterte.

Vaksinasi di Filipina dimulai pada Maret, setelah ditunda berulang kali. Mereka juga mengalami kekurangan pasokan dan keterlambatan pengiriman vaksin.

Namun demikian, popularitas Duterte tetap kuat meskipun Filipina masih berjuang melalui pandemi. Mereka mengalami peningkatan infeksi dan kematian selama dua bulan terakhir.

Sekitar 17% warga Filipina telah sepenuhnya divaksinasi, atau hampir 19 juta orang, menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins.

Baca Juga: Isi Pidato BTS di Majelis Umum PBB ke-76 yang Menggetarkan Dunia!

Kepala negara lainnya, termasuk presiden Peru dan Kolombia, juga mengeluhkan hal yang sama.

“Faktanya adalah pandemi ini tidak akan berakhir kecuali virus ini dikalahkan di mana-mana,” kata Duterte seperti dikutip dari The Associated Press.

Dia menambahkan bahwa ketidaksetaraan adalah benang merah yang terjadi tidak hanya dalam konteks pandemi, tetapi juga dalam masalah perubahan iklim dan ketegangan geopolitik.



Sumber : Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x