Kompas TV religi beranda islami

Sindiran Nabi Muhammad Bagi yang Suka Acak-acak Makanan untuk Prank, Konten dan Lain-lain

Kompas.tv - 20 September 2021, 13:58 WIB
sindiran-nabi-muhammad-bagi-yang-suka-acak-acak-makanan-untuk-prank-konten-dan-lain-lain
ilustrasi makan siang bersama (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Era media sosial membuat sebagian orang hobi bermain-main dengan makanan. Bahkan, tak jarang yang berbuat hal yang aneh-aneh, seperti membuat konten prank dan mengaca-acak makanan.

Hal ini termaktub dalam kitab al-Adzkar Nawawi karya Imam Nawawi, salah seorang ulama berpengaruh dalam sejarah Islam dan kerap dijadikan rujukan untuk tuntunan hidup.

Hal ini diceritakan oleh Umar ibnu Abu Salamah. Ia menceritakan pengalamannya ketika bersama Nabi ketika ia mulai beranjak dewasa dan gemar bermain-main, termasuk dengan mempermainkan makanan.

Ketika itu Umar makan di sisi Rasulullah. Sedangkan tangan kanannya mengacak-acak isi piring besar. Umar mempermainkan makanan yang ada di depannya.

Ketika melihat Umar berkelakuan begitu, Nabi lalu bersabda. “Hai, Ghulam, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah yang ada di hadapanmu.” (HR Bukhari).

Nabi menyebut Umar dengan GhulamGhulam adalah sebutan di Arab untuk menyebut seorang anak kecil. Lebih spesifik  untuk seorang anak yang dianggap belum baligh. Seorang anak yang masih belum terkena adab maupun hukum Islam.

Sindiran dari Rasulullah ini tentu saja mengingatkan kita semua untuk lebih menghormati makanan yang datang kepada kita. Sebuah sindiran halus yang seharusnya membuat kita lebih memperlakukan makanan dengan baik.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-A'raf ayat 31 yang artinya: "Makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan."

Bahkan, Allah SWT pun menyuruh kita untuk makan maupun minum dengan tidak berlebih-berlebihan. Tidak berlebihan maksudnya, sebagai muslim kita disuruh Allah untuk menghormati makanan yang ada di depan kita, serta tidak memperlakukannya dengan buruk apalagi hanya untuk sekadar konten, prank maupun lainnya.

Tidakkah kita melihat masih banyak orang kelaparan di samping kita, mengapa kita justru mempermainkan makanan? Wallahu a’lam.

Baca Juga: Doa yang Dibenci Allah

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x