BANYUWANGI, KOMPAS.TV – Puluhan rumah rusak akibat tiupan angin kencang di Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (19/9/2021).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, melalui keterangan tertulis, menjelaskan, selain kerusakan rumah, kejadian itu juga menyebabkan sejumlah warga setempat luka-luka.
Satu warga mengalami luka ringan di bagian kepala akibat material bangunan. Petugas Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) setempat merujuk warga Dusun Sumberejo, Desa Wringinagung, ke Puskesmas Jajag.
Peristiwa yang terjadi bersamaan dengan turunnya hujan ini berlangsung pada Minggu (19/9), pukul 03.30 WIB.
Baca Juga: Angin Puting Beliung ngamuk Di Cianjur
“Angin kencang juga mengakibatkan kerusakan 36 unit rumah warga,” jelasnya.
Rata-rata kerusakan rumah terjadi pada bagian atap. Kuatnya angin menyebabkan genteng rumah warga berserakan.
Setelah angin kencang mereda, warga bergotong royong memperbaiki kerusakan rumah warga.
“Hingga siang tadi, masyarakat masih terus menyelesaikan perbaikan atap yang rusak,” lanjutnya.
Penyelesaian kerusakan akan dilanjutkan pada esok hari setelah bantuan material bangunan tiba di lokasi.
Baca Juga: Diterjang Angin Kencang Kios Pasar Darurat Weleri Roboh
Muhari menambahkan, warga terdampak akan mendapatkan bantuan material bangunan dari pihak Kecamatan Gambiran.
“Petugas gabungan mengoperasikan dua dapur umum untuk membantu warga masyarakat yang melakukan gotong royong.”
Petugas yang dibantu oleh masyarakat setempat juga telah membersihkan pohon yang roboh.
Petugas gabungan yang terlibat dalam upaya penanganan darurat berasal dari BPBD kabupaten, TNI, Polri, aparat desa dan kecamatan serta RAPI setempat.
“BNPB selalu mengimbau kepada pemerintah daerah, khususnya BPBD, waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti angin kencang maupun angin puting beliung,” tambah Muhari.
Menurutnya, angin kencang dapat terjadi atau menyertai hujan. Biasanya fenomena cuaca ekstrem tersebut terjadi saat pergantian musim dari musim kemarau ke hujan dan sebaliknya.
“Menghindari dari bahaya angin kencang, masyarakat diimbau untuk berlindung di dalam bangunan yang kokoh dan jangan berada di bawah pohon maupun papan baliho.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.