Kompas TV regional peristiwa

Cerita Warga Poso Hidup Berdampingan Sejak Lama, Bisa Rusak karena Ali Kalora cs

Kompas.tv - 19 September 2021, 18:24 WIB
cerita-warga-poso-hidup-berdampingan-sejak-lama-bisa-rusak-karena-ali-kalora-cs
Baliho berisi identitas DPO teroris MIT Poso. (Sumber: Dok. Satgas Madago Raya 2021)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Hariyanto Kurniawan

POSO, KOMPAS.TV - Poso, sebuah negeri indah yang damai terletak di Provinsi Sulawesi Tengah itu kini kembali diperbicangkan. Hal ini terkait dengan penggerebakan teroris Ali Kalora, gembong teroris MIT, dan menewaskannya beserta pengikutnya.

Organisasi Teroris MIT ini sejatinya sudah lama meresahkan bagi warga Poso, membuat mereka ketakutan selama beberapa tahun belakangan ini akibat ulah mereka yang kejam.

Berdasarkan keterangan warga Poso, Herry Melumpi, organisasi teror seperti MIT ini adalah organisasi yang sangat meresahkan warga sekitar.

Bahkan, dosen di Universitas Kristen Tentena, Poso, itu juga merasa, kelompok teroris seperti ini seperti terorganisir.

Baca Juga: Satgas Madago Raya Buru Empat Anggota MIT, Kapolda Pastikan Tidak Ada Pengganti Ali Kalora

“Kami melihat mereka adalah kelompok yang teroris terorganisir,” tuturnya kepada KompasTV melalui pesan singkat.

Herry juga meminta pemerintah untuk cepat tanggap menangani para teroris ini. Agar kejadian serupa tidak terjadi dan merusak Poso.

“Harus secepatnya menjadi perhatian pemerintah untuk dapat mengatasi bentuk-bentuk terorisme lain di Bumi Sintuwu Maroso,” tandasnya.

Herry yang juga pernah ikut pelatihan lintas iman dan berjumpa dengan agama-agama lain se-Indonesia ketika mengikuti kegiatan di Wahid Foundation itu juga mengingatkan, betapa warga Poso sekarang sudah hidup berdampingan dengan pelbagai agama. Hidup yang penuh toleransi.   

“Kami sudah lama hidup berdampingan secara damai dalam toleransi antar iman dan agama di negeri nndah bernama Poso ini,” tambahnya.

Baca Juga: Ali Kalora Tewas Ditembak, Warga Poso: Terima kasih Satgas Madago Raya

 

 

 

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x