Kompas TV internasional kompas dunia

Indonesia Siap Berkolaborasi untuk Menghapus Kelaparan Dunia

Kompas.tv - 18 September 2021, 19:18 WIB
indonesia-siap-berkolaborasi-untuk-menghapus-kelaparan-dunia
Pertemuan Menteri Pertanian Negara G20. Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menghadiri pertemuan menteri pertanian negara G20 pada tanggal 17-18 September 2021 di Florence, Italia. (Sumber: Istimewa)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

FLORENCE, KOMPAS.TV - Indonesia berkomitmen penuh dan siap berkolaborasi serta berbagi pengalaman untuk menghapus kelaparan yang menjadi tujuan kedua Sustainable Development Goals (SDGs).

Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL), pada pertemuan menteri pertanian negara G20 pada tanggal 17-18 September 2021 di Florence, Italia.

SYL menegaskan, komitmen dan upaya bersama dalam membangun sistem pangan berkelanjutan yang tahan terhadap guncangan merupakan hal penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan pencapaian agenda SDGs 2030. 

“Indonesia berkomitmen penuh untuk siap berkolaborasi dan berbagi pengalaman serta terus memberikan berkontribusi dalam pencapaian tujuan ke-2 dari SDG, yaitu penghapusan kelaparan,” jelasnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (18/9/2021).

Dalam kesempatan itu, SYL juga membeberkan upaya yang telah dilakukan Indonesia untuk penghapusan kelaparan global dan penyediaan pangan serta gizi untuk seluruh penduduk dunia.

Dia juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk menjadi ketua Kelompok Kerja Pertanian G20 pada tahun 2022 mendatang.

“Indonesia berharap dapat membahas isu pertanian lebih mendalam pada pertemuan tahun depan yang mengangkat tema Recover Together, Recover Stronger,” ungkapnya.

Baca Juga: Menteri Pertanian Serahkan Bantuan ATM Beras Bagi Warga Tak Mampu yang Belum Terima Bansos

Keberadaan G20 diharapkan dapat mendorong perdagangan pangan dan pertanian yang terbuka, adil dan transparan untuk memastikan akses pangan bagi masyarakat dunia.

Bukan hanya itu, G20 juga diharapkan dapat menyalurkan bantuan pangan internasional melalui lembaga internasional maupun pengadaan cadangan pangan bersama di tingkat regional.

“G20 juga diharapkan melakukan pemberdayaan bagi negara berkembang dan Least Developped Countries (negara-negara kurang berkembang) dalam kemampuannya memproduksi pangan dan meningkatkan pendapatan masyarakat, serta adanya penerapan teknologi inovatif dan transfer teknologi sukarela untuk menurunkan food loss and waste,” katanya.

Baca Juga: Jokowi Minta Menteri Pertanian Seriusi Budi Daya Porang: Ini Bakal Jadi Makanan Sehat Masa Depan

Pada tahun ini, pertemuan menteri pertanian G20 mengadopsi Deklarasi/Komunike Menteri Pertanian yang berisi komitmen dalam mengatasi dampak pandemi terhadap pencapaian agenda Sustainable Development Goals (SDG) 2030, kesiapan untuk krisis pangan di masa depan, dan strategi global untuk meningkatkan sistem pangan yang berkelanjutan dan tangguh dalam mendukung sistem ketahanan pangan global. 

Agenda pertemuan tersebut, menurut Mentan SYL, sejalan dengan program-program pertanian Indonesia saat ini.

SYL juga menyampaikan sejumlah poin penting dalam kegiatan itu, yakni tantangan sistem pangan global akibat dampak perubahan iklim, transboundary disease (penyakit epidemik yang berpotensi menular) serta pandemi Covid-19, peluang dalam inovasi teknologi melalui pusat penelitian internasional dan ketersediaan teknologi informasi dan komunikasi.

Menurutnya, persoalan pangan adalah persoalan kemanusiaan, sehingga tidak boleh dibatasi oleh administrasi pemerintahan di setiap negara.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.