Kompas TV regional peristiwa

Diusir dari Kos Gegara Telat Bayar, Suami Istri dan 7 Anak Harus Tidur di Angkringan Pinggir Jalan

Kompas.tv - 18 September 2021, 09:37 WIB
diusir-dari-kos-gegara-telat-bayar-suami-istri-dan-7-anak-harus-tidur-di-angkringan-pinggir-jalan
Pasangan suami istri, Cahyo dan Wiwin, harus tidur di angkringan bersama tujuh anaknya. (Sumber: Kompas.com/Labib Zamani)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pasangan suami istri, Wiwin Hariyati (48) dan Cahyo Yulianto (52), harus menelan pil pahit lantaran diusir dari kos dan terpaksa tidur di angkringan bersama ketujuh anaknya.

Keluarga ini diusir karena sudah telat membayar uang kos selama dua bulan. Wiwin mengaku sudah memohon kepada pemilik kos agar diberikan waktu untuk melunasi uang kosnya.

"Saya sampai nangis. Saya minta tempo waktu pembayaran, tapi tetap tidak bisa. Kami disuruh harus bayar hari itu juga. Kalau tidak bisa suruh pergi," kata Wiwin, seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (18/9/2021).

Baca Juga: Nakes Diusir Warga Saat Hendak Jalani Isolasi Mandiri

Sayangnya, pemilik kos tidak memberikan toleransi hingga memutuskan mendepak keluarga tersebut.

Wiwin mengaku bahwa ia dan suami memiliki 13 anak. Anaknya yang tertua berusia 31 tahun, sementara yang paling kecil berusia 6 tahun.

Dari 13 anaknya, baru sepuluh anak yang masuk ke dalam Kartu Keluarga (KK), sementara yang tiga belum dimasukkan ke KK.

Tujuh di antaranya ikut dengannya untuk tidur di angkringan suaminya, sementara yang lain tidur di tempat kerja masing-masing.

Hingga hari ini, suami istri dan ketujuh anaknya sudah tujuh hari tidur di angkringan.

“Di sini yang ikut tidur dengan saya tujuh anak dan suami. Jadi ada sembilan orang. Yang lainnya kerja dan tidur di kerjaannya. Cuma kalau makan ke sini,” jelas Wiwin.

Diketahui, angkringan tersebut terletak di depan SMPN 3 Kartasura di Jalan Solo-Semarang. Tak tega melihat anak-anaknya harus tidur di pinggir jalan yang bising, Wiwin mengungkapkan rencananya untuk mencari kos baru.

“Rencananya mau cari kos baru buat anak-anak. Tapi nanti, untuk jualan masih tetap di sini,” katanya.

Baca Juga: Jadi Korban Penipuan Sertifikat Tanah, Pasutri Lansia di Gresik Diusir dari Tempat Tinggalnya

Sementara itu, Lurah Kartasura Agus Jaelani mengatakan bahwa keluarga tersebut masih tercatat sebagai warga Kartasura, namun tidak tinggal di wilayah tersebut sejak lama.

Agus mengatakan bahwa Cahyo dan Wiwin berserta anak-anaknya tidak memiliki tempat tinggal tetap dan kerap berpindah-pindah.

“Dia ke Klaten pernah dan selalu pindah-pindah, yang terakhir di sini berjualan di sini,” kata Agus.

Mengetahui warganya terlunta-lunta dilibas nasib buruk, Agus berniat memfasilitasi keluarga dengan 13 anak ini untuk mendapatkan hunian yang layak.

“Sambil kita berjalan. Ini kan mata pencaharian beliau biar usahanya jalan. Terpenting nanti tempat untuk tinggalnya. Kita akan komunikasikan dengan Mas Cahyo,” tandas Agus.



Sumber : Kompas.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x