Kompas TV internasional kompas dunia

Evakuasi Afghanistan Lambat dan Kacau, Menteri Luar Negeri Belanda Mundur

Kompas.tv - 17 September 2021, 19:51 WIB
evakuasi-afghanistan-lambat-dan-kacau-menteri-luar-negeri-belanda-mundur
Menteri Luar Negeri Belanda Sigrid Kaag saat menjawab pertanyaan media pada 28 Mei 2021. Kaag mengundurkan diri pada Kamis (16/9/2021) terkait respons pemerintah yang lambat dan kacau atas peringatan situasi di Afghanistan beberapa waktu lalu. (Sumber: AP Photo/Peter Dejong, File)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Iman Firdaus

DEN HAAG, KOMPAS.TV – Menteri Luar Negeri Belanda Sigrid Kaag mengundurkan diri pada Kamis (16/9/2021) setelah parlemen mengeluarkan mosi kecaman terhadap pemerintah terkait penanganan evakuasi dari Afghanistan saat Taliban mengambil alih negara itu.

Dalam debat parlemen Rabu (15/9/2021) malam, Kaag mengakui bahwa respons pemerintah atas peringatan tentang perkembangan situasi di Afghanistan lambat dan kacau. Ini berarti bahwa ada sejumlah orang dan staf setempat yang bekerja sebagai penerjemah bagi pasukan Belanda di Afghanistan yang belum dievakuasi.

Setelah mosi kecaman itu disahkan pada Kamis, Kaag menyatakan akan mundur. Dia mengatakan bahwa parlemen telah memutuskan bahwa Kabinet telah bertindak tidak bertanggung jawab.

“Saya hanya bisa menerima konsekuensi dari penilaian ini sebagai menteri dengan tanggung jawab tertinggi,” ujar Kaag seperti dilansir dari Associated Press, Jumat (17/9/2021).

Baca Juga: Pengadilan Belanda Tetapkan Ojol sebagai Buruh, Bukan Mitra

Don Ceder, anggota Persatuan Kristen, mengatakan pada Kamis pagi bahwa partainya mendukung mosi melawan Kaag, juga terhadap Menteri Pertahanan Ank Bijleveld. Langkah Ceder ini membuat mosi kecaman menuai dukungan mayoritas.

“Pemerintah telah gagal menunjukkan ketegasan, menunjukkan belas kasih, menangkap sinyal dan bertanggung jawab atas orang-orang yang menjadi tanggung jawab kita,” urai Ceder.

Kaag menjabat sebagai menteri dalam pemerintahan sementara Belanda yang kini berkuasa di tengah negosiasi berlarut menuju pembentukan pemerintahan koalisi menyusul pemilihan umum pada Maret lalu.

Kaag, yang memimpin partai D66 berhaluan tengah, terlibat erat dalam pembicaraan negosiasi itu bersama Perdana Menteri sementara Mark Rutte. Partai konservatif Rutte telah memenangkan kursi terbanyak dalam pemilu.

Baca Juga: TikTok Digugat Bayar Denda Rp12,8 M karena Tak Sediakan Pernyataan Privasi dalam Bahasa Belanda

Masih belum jelas dampak mundurnya Kaag terhadap negosiasi pemerintahan koalisi itu. Media publik Belanda NOS melaporkan bahwa Kaag tetap akan memimpin D66 dan melanjutkan pembicaraan koalisi.

Dalam pidato pengunduran dirinya, Kaag menyebut, para menteri D66 akan tetap berada dalam pemerintahan sementara.

Kaag mundur sehari setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengganti Menlu Dominic Raab sebagai bagian dari perombakan kabinet. Raab dikritik lantaran menunda kepulangannya dari liburan di Yunani saat Taliban mengambil alih Afghanistan bulan lalu.

Baca Juga: Jurnalis Kriminal Terkenal Belanda Peter R De Vries Meninggal Setelah Ditembak 9 Hari Lalu

 



Sumber : Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x