Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Atasi Harga Jagung yang Tinggi, Pemprov Lampung Upayakan Petani dan Peternak Bentuk Korporasi

Kompas.tv - 17 September 2021, 14:34 WIB
atasi-harga-jagung-yang-tinggi-pemprov-lampung-upayakan-petani-dan-peternak-bentuk-korporasi
Jagung milik petani di Lampung. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Iman Firdaus

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.TV – Mengatasi harga jagung yang belakangan mahal dan membuat peternak ayam kesulitan, Pemerintah Provinsi Lampung mengupayakan petani jagung dan peternak ayam petelur bekerja sama membentuk korporasi untuk mengendalikan harga jagung.

"Kami sedang usulkan supaya harga jagung untuk pakan ternak lebih murah dan bisa terpotong margin secara langsung melalui kerja sama petani jagung dan peternak ayam petelur bermodel korporasi," ujar Pelaksana Tugas Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi di Bandarlampung, Jumat (17/9/2021).

Menurutnya, dengan kerja sama tersebut bisa menguntungkan kedua belah pihak. Pasokan jagung petani dapat terserap dengan harga yang memadai, peternak pun mendapatkan pakan.

Harga jagung pabrik memang sempat di atas harga eceran tertinggi (HET) yakni, Rp 5.800 per kilogram secara nasional karena permintaan tinggi dari negara lain. Namun, Kusnardi menyebut, saat ini mulai dikendalikan menjadi Rp 4.500 per kilogram.

Dengan harga yang ditetapkan Rp 4.500 per kilogram sudah ideal dan petani pun sudah mendapat keuntungan. Sekarang, harga jagung basah Rp 4.000 per kilogram, jika diolah sekitar Rp 5.000 per kilogram, ini paling mahal.

Baca Juga: Jokowi Minta Harga Jagung Rp4.500 per Kg, Kemendag Langsung Siapkan Regulasi Subsidi Harga

“Untuk harga Rp 4.500 per kilogram ini cukup ideal petani tidak rugi, peternak ayam pun tidak terlalu mahal membeli pakan," katanya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Lili Marwati mengungkapkan memang ada kenaikan harga pakan yang diakibatkan naiknya harga jagung, tetapi masih bisa diatasi.

Salah satu upayanya adalah telah dilakukan koordinasi secara langsung antara asosiasi Pinsar Petelur Nasional (PPN) Lampung dan Koperasi PPN Lampung berjaya dengan para peternak ayam petelur.

"Lampung masih bisa diatasi karena peran dari asosiasi PPN Lampung dan Koperasi PPN Lampung Berjaya yang saling berkoordinasi bersama anggota peternak ayam petelur," katanya.

Baca Juga: Usai Terima Keluhan Peternak Terkait Harga Telur Anjlok, Pemerintah Siapkan Skema Subsidi Pakan

 



Sumber : Kompas TV/Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x