Kompas TV internasional kompas dunia

Utusan PBB Temui Penjabat Afghanistan Bahas Bantuan, Taliban Jamin Keamanan

Kompas.tv - 17 September 2021, 04:20 WIB
utusan-pbb-temui-penjabat-afghanistan-bahas-bantuan-taliban-jamin-keamanan
Sirajuddin Haqqani, kanan, adalah pemimpin saat ini Haqqani Network menggantikan ayahnya, Jalaluddin Haqqani yang meninggal karena sakit. Kini Sirajuddin Haqqani menjadi penjabat menteri dalam negeri Afghanistan dalam pemerintahan Taliban. (Sumber: VOA via Reuters)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Fadhilah

NEW DELHI, KOMPAS.TV - Kepala Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afghanistan Deborah Lyons bertemu dengan penjabat Menteri Dalam Negeri Afghanistan Sirajuddin Haqqani untuk membahas bantuan kemanusiaan, seperti dilansir Antara, Kamis (16/09/2021)

Haqqani, yang selama bertahun-tahun merupakan salah satu militan yang paling dicari di dunia oleh Amerika Serikat, baru-baru ini ditunjuk Taliban menjadi bagian dari pemerintah yang baru, yang berusaha mencegah krisis kemanusiaan di Afghanistan.

"(Haqqani) menekankan personel PBB dapat melakukan pekerjaan mereka tanpa hambatan dan memberikan bantuan penting kepada rakyat Afghanistan," kata juru bicara Taliban Suhail Shaheen di Twitter pada Kamis.

Afghanistan yang sudah menghadapi kemiskinan dan kekeringan parah, situasinya semakin memburuk sejak Taliban mengambil alih kekuasaan bulan lalu karena adanya gangguan bantuan, kepergian puluhan ribu orang termasuk pemerintah dan pekerja bantuan, serta runtuhnya banyak kegiatan ekonomi.

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan pada konferensi bantuan internasional minggu ini, warga Afghanistan menghadapi "masa yang paling berbahaya".

Misi PBB di Afghanistan mengatakan dalam pertemuan pada Rabu (15/09/2021), Lyons telah menekankan "kebutuhan mutlak bagi semua personel PBB dan kemanusiaan di Afghanistan untuk dapat bekerja tanpa intimidasi atau halangan untuk memberikan bantuan vital dan melakukan pekerjaan untuk rakyat Afghanistan".

Baca Juga: Taliban Siap Sambut Negara Barat di Afghanistan: Datanglah dengan Uang, Bukan Senjata

Pejuang Taliban duduk di sebuah truk pickup di bandara di Kabul, Afghanistan, Kamis (9/9/2021) (Sumber: Associated Press)

Taliban berulang kali menargetkan PBB selama dua dekade misi militer pimpinan Amerika Serikat beroperasi di Afghanistan. Misi itu berakhir bulan lalu dengan kekalahan pemerintah Afghanistan yang didukung Barat.

Dalam salah satu insiden paling berdarah, gerilyawan Taliban membunuh lima staf asing PBB dalam serangan di sebuah wisma di Kabul pada 2009.

Juli lalu, orang-orang bersenjata menyerang kompleks PBB di Kota Herat dengan granat berpeluncur roket yang menewaskan seorang penjaga. Sementara pengunjuk rasa di kota utara Mazar-i-Sharif pada 2011 menewaskan tujuh staf PBB.

Jaringan Haqqani, sebuah faksi di dalam Taliban dan selama bertahun-tahun berbasis di perbatasan dengan Pakistan, dianggap bertanggung jawab atas beberapa serangan militan terburuk di Afghanistan selama pemberontakan Taliban. AS menetapkan kelompok itu sebagai organisasi teroris pada 2012.

Haqqani adalah salah satu orang yang paling dicari biro penyelidik federal AS FBI dengan hadiah 10 juta dolar atau sekitar 142,5 miliar rupiah untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.

Pejabat AS dan anggota pemerintah lama Afghanistan yang didukung AS selama bertahun-tahun mengatakan jaringan Haqqani mempertahankan hubungan dengan al Qaeda. Taliban telah berjanji untuk tidak membiarkan Afghanistan digunakan untuk serangan militan di negara lain.



Sumber : Kompas TV/Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.