Kompas TV video sinau

Profil Pesawat Rimbun Air PK-OTW Berjenis Twin Otter yang Hilang Kontak di Papua

Kompas.tv - 17 September 2021, 18:00 WIB
Penulis : Gempita Surya

KOMPAS.TV - Pesawat Rimbun Air PK-OTW yang sempat hilang kontak di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, ditemukan di ketinggian 2.400 meter, Rabu (15/9/2021).

Kapolres Intan Jaya AKBP Sandi Sultan mengatakan pesawat ditemukan dalam kondisi hancur, dan berjarak 5-6 km dari Bandara Bilogai ke arah Distrik Homeyo. Ketiga kru pesawat Rimbun Air ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan telah berhasil dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat.

Mengutip laman resmi Rimbun Air, pesawat Rimbun Air PK-OTW merupakan maskapai milik PT. Rimbun Abadi Aviasi.

Rimbun Air PK-OTW adalah pesawat DHC-6-300 Twin Otter, yaitu jenis pesawat penumpang sipil dengan sayap tinggi (high wing). Awalnya pesawat itu dikembangkan oleh De Havilland Canada pada 1965 hingga 1988.

Melansir BAE Systems, berikut spesifikasi pesawat DHC-6-300 Twin Otter:

- Sumber tenaga: Dua mesin Pratt & Whitney PT6A-27A, 620 hp

- Ukuran badan pesawat: 15,77 meter (panjang) x 5,79 meter (tinggi)

- Rentang: 19,8 meter

- Berat Maksimum: 5.669,9 kg

- Kapasitas: Dua awak pesawat dan hingga 20 penumpang, tergantung tata letak kabin

- Kecepatan maksimum: 337.9 km/jam

- Jangkauan: 1.297,13 km dengan muatan 1.133,9 kg

Pesawat DHC-6-300 Twin Otter merupakan pesawat bertipe Short Takeoff and Landing (STOL) turboprop, yang biasa digunakan untuk penerbangan regional

Melansir GlobalAir.com, pesawat ini disebut sebagai program pesawat komersial paling sukses yang pernah dikembangkan Kanada. Hingga saat ini, pesawat tersebut diketahui telah diproduksi lebih dari 900 unit.

Di Indonesia, pesawat ini kerap digunakan dan beroperasi di kawasan Indonesia Timur. Selain mengantar penumpang, pesawat Rimbun Air PK-OTW juga memiliki kapasitas sebagai pesawat kargo, pengawasan, hingga digunakan untuk evakuasi medis.

Baca Juga: Kronologi Pesawat Rimbun Air Hilang Kontak hingga Ditemukan Hancur Terbakar

(*)

Grafis: Arief Rahman



Sumber : diolah dari berbagai sumber

BERITA LAINNYA


Opini

"Arch of Constantine"

24 April 2024, 20:58 WIB

Close Ads x