Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Utang Luar Negeri Indonesia Naik Lagi Jadi Rp5.944 Triliun Per Juli 2021

Kompas.tv - 15 September 2021, 11:42 WIB
utang-luar-negeri-indonesia-naik-lagi-jadi-rp5-944-triliun-per-juli-2021
Ilustrasi utang luar negeri Indonesia (Sumber: Thinkstock.com)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV- Bank Indonesia (BI) mencatat, utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Juli 2021 naik 1,7 persen dibanding tahun lalu. Menjadi sebesar 415,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp5.944 triliun (kurs Rp14,300).

Dari jumlah itu, ULN pemerintah sebesar 205,9 miliar dollar AS dan ULN swasta 207 miliar dollar AS. Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, ULN pemerintah naik 3,5 persen dari Juli 2020, karena ada penarikan pinjaman luar negeri untuk mendukung penanganan dampak pandemi Covid-19.

"Sesuai strategi pembiayaan yang telah ditetapkan, Pemerintah juga menerbitkan SBN dalam dua mata uang asing (dual-currency) yaitu dollar AS dan Euro pada bulan Juli 2021 untuk memenuhi pembiayaan APBN secara umum," kata Erwin dalam keterangan tertulis, Rabu (15/9/2021).

"Termasuk untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19," tambahnya.

Baca Juga: BPK Temukan Risiko Kecurangan Dana PC PEN Rp29,4 T, Ini Kata Sri Mulyani

Erwin menjelaskan, ULN pemerintah Juli 2021 aling banyak digunakan untuk sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,8 persen), sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,2 persen), sektor jasa pendidikan (16,4 persen), sektor konstruksi (15,4 persen), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (12,6 persen).

Namun menurut Erwin, ULN Pemerintah aman karena 99 persennya memiliki tenor jangka panjang.

Sementara itu, ULN swasta naik 0,1 persen dibanding Juli 2020. Penyebabnya, adalah pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan sebesar 1,5 persen.

Sedangkan ULN lembaga keuangan, justru turun 5,1 persen dibanding Juli tahun lalu. Jika dilihat dari sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan.

Baca Juga: Suroto, Peternak Ayam Blitar yang Diundang ke Istana: Jual Motor Sampai Tanah Demi Menyambung Hidup

ULN swasta dari semua sektor itu, mencapai  76,6 persen dari total ULN swasta.

"ULN tersebut masih didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,6 persen terhadap total ULN swasta," ujar Erwin.

BI mengklaim, struktur ULN Indonesia tetap sehat karena didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Serta tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), di kisaran 36,6 persen.

"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," ucapnya.
 



Sumber :

BERITA LAINNYA



Close Ads x